TODDLER

Harus Tahu! Ini Protokol Kembali ke Sekolah saat Pandemi



Moms yang rajin mengikuti berita tentang pandemi COVID-19 mungkin tak asing lagi dengan istilah #NewNormal. Ya, masyarakat diharapkan bisa menjalani kehidupan dengan cara yang baru sehingga bisa melindungi diri sendiri dari serangan virus corona.

Dengan adanya gerakan #NewNormal tersebut, pemerintah berencana membuka kembali sejumlah fasilitas umum dan melonggarkan peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Bahkan muncul pula sejumlah isu yang menyebutkan bahwa sekolah-sekolah akan kembali dibuka.

Faktanya, sejumlah negara yang dilanda pandemi COVID-19 memang sudah berencana untuk membuka kembali sekolah-sekolah dalam waktu dekat. Anak-anak di Korea Selatan bahkan sudah mulai kembali ke sekolah sejak pekan lalu, meski kini sekolah di negara tersebut ada kemungkinan kembali ditutup karena meningkatnya pasien corona.

Apabila sekolah-sekolah di Indonesia juga dibuka selama masa pandemi COVID-19, maka pihak pengelola harus mengikuti prosedur berdasarkan panduan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yaitu:

• Menyediakan informasi yang lengkap kepada anak-anak tentang bagaimana mereka bisa melindungi diri sendiri dari virus corona.

• Menyediakan kebutuhan atau perlengkapan yang memadai bagi anak-anak untuk menjaga kebersihan diri sendiri, mengajarkan mereka cara mencuci tangan yang baik, dan memastikan para murid selalu mempraktikkan gaya hidup bersih.

• Membersihkan gedung sekolah secara teratur menggunakan disinfektan, khususnya untuk kelas, air, serta fasilitas sanitasi.

• Memperbaiki aliran udara dan ventilasi di kelas atau ruangan lainnya.

Protokol CDC

Sementara itu, Centre of Disease Control and Prevention (CDC) juga sudah merilis pandungan kembali ke sekolah secara mendetail. Peraturan yang mereka terapkan mencakup hal-hal berikut ini:

1. Penutup wajah harus selalu dipakai oleh para staf dan murid. Masker wajib digunakan, khususnya pada situasi saat physical distancing sulit untuk dilakukan.

2. Sekolah harus meningkatkan ventilasi dan membiarkan udara luar masuk, kecuali jika hal itu bisa menimbulkan masalah bagi murid penderita asma.

3. Sekolah harus memastikan sumber air aman digunakan setelah sekolah ditutup untuk periode yang cukup lama.

4. Selain mengurangi jumlah murid yang berada dalam satu kelas, sekolah juga perlu mengurangi jam belajar guna meminimalisasi terjadinya penularan virus.

5. Sekolah harus mengubah letak meja menjadi mengarah ke satu arah dan melebarkan jarak antara meja.

6. Area umum seperti kantin disarankan untuk ditutup, dan murid makan di kelas masing-masing.

7. Sekolah harus menyediakan fasilitas dan perlengkapan belajar-mengajar yang cukup bagi setiap murid, sehingga anak-anak tidak harus saling berbagi. Misalnya, gunting dan kertas untuk membuat prakarya atau tablet dan komputer yang digunakan bersama di sekolah. Alat-alat tersebut juga perlu dibersihkan secara rutin menggunakan disinfektan.

8. Sekolah harus mengadakan pemeriksaan kesehatan setiap hari bagi guru, staf, serta murid. Sekolah juga perlu mengisolasi setiap individu yang merasa tidak sehat selama bersekolah.

9. Pengelola sekolah harus menyediakan opsi belajar virtual atau jarak jauh bagi murid dan guru yang memiliki risiko tinggi tertular virus corona karena mengidap penyakit tertentu.

10. Pengelola harus menutup sekolah selama satu atau dua hari untuk dibersihkan apabila ada murid dan staf yang positif menderita COVID-19.

Bagaimana Moms? Apakah Anda merasa cukup aman membiarkan anak kembali ke sekolah dengan protokol kesehatan tersebut? (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)