BABY

Beda Reaksi Ayah-Ibu saat Bayi Menangis



Banyak yang mengatakan, wanita berasal dari planet Venus dan pria berasal dari planet Mars. Ungkapan itu rasanya benar, karena ibu dan ayah mempunyai reaksi yang berbeda saat mendengar bayi menangis.

Para peneliti dari National Institutes of Health di Amerika Serikat menemukan fakta baru bahwa wanita lebih responsif dibandingkan pria saat mendengar bayi menangis. Orang-orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk mendengarkan berbagai macam rekaman suara, termasuk suara berisik yang diselingi dengan tangisan bayi.

Kerja otak mereka dianalisis dan menunjukkan saat mendengarkan suara tersebut, otak pria tetap 'menerawang', sementara otak wanita memperlihatkan perbedaan, yaitu mengindikasikan mereka fokus mendengarkan suara tangisan bayi.

Dokter Marc Bornstein dari institusi yang sama menyebutkan, studi ini menunjukkan bahwa wanita lebih bersimpati saat mendengar suara tangisan bayi dibandingkan dengan pria. “Temuan ini menunjukkan kalau terdapat perbedaan yang nyata dalam hal perhatian antara pria dan wanita, dalam hal ini ayah dan ibu,” ungkapnya, seperti dikutip dari M&B AU.

Sementara Mark Dadds, psikolog asal Australia pun menjelaskan, “Tugas dari tiap anggota keluarga banyak dan kompleks, serta terkadang terdapat prioritas dan keterampilan berbeda dari tiap-tiap anggota keluarga. Dalam kasus ini, setiap jenis kelamin memiliki respons yang berbeda secara biologis saat mendapatkan stimulasi dari luar, contohnya menangis. Jadi, ketika membentuk sebuah keluarga, sebaiknya Anda saling berbagi tugas dengan pasangan. Satu orang memiliki spesialisasi membesarkan anak, sementara yang lain mendeteksi dan melindungi bila ada ancaman.”

Meski terdapat spesialisasi tugas dalam keluarga, Prof. Dadds menambahkan ayah dan ibu tetap bisa saling memotivasi agar rumah tangganya terjalin harmonis, dan sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa hormon oksitosin berperan besar dalam mendorong bonding. "Oksitosin ada pada diri pria dan wanita, namun fungsi hormon tersebut di dalam otak mereka berbeda,” tutupnya. (Sagar/DMO/Dok. M&B)