BABY

Bayi Juga Bisa Stres, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya



Si Kecil menangis tiada henti? Penyebabnya bisa apa saja lho, Moms. Selain karena tubuhnya merasa tidak nyaman, bayi bisa menjadi rewel karena ia tengah mengalami stres.

Stres? Ya, stres bukan hanya bisa dialami orang dewasa. Bayi pun bisa merasakan hal yang sama saat merasakan ada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman. Stres pada bayi ditandai dengan adanya perubahan perilaku. Jika Si Kecil memiliki gejala-gejala sebagai berikut, sangat besar kemungkinan ia tengah mengalami stres.

• Rewel atau menangis tanpa henti.

• Tidur tidak nyenyak. Terlihat gelisah atau sering terbangun.

• Nafsu makan atau minum ASI terganggu.

• Tidak mengalami kenaikan berat badan atau justru berat badannya turun.

• Tidak memberikan respons ketika diajak bermain. Dalam beberapa kasus, bayi yang mengalami stres justru menangis ketika diajak berinteraksi.

• Selalu menangis ketika ditaruh di tempat tidur atau ditinggalkan. Hanya bersikap tenang saat digendong saja.

• Menunjukkan perilaku agresif dengan merebut atau memukul.

• Memalingkan wajah atau menangis ketika melihat Moms dan Dads karena merasa tidak diperhatikan.

Penyebab Stres

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan bayi mengalami stres. Faktor utama tentunya adalah rasa tidak nyaman yang dialami secara berkepanjangan. Misalnya, popoknya basah atau kotor karena Moms lupa menggantinya. Bisa juga Si Kecil mengalami masalah kesehatan, seperti perut kembung atau ada bagian tubuhnya yang terasa nyeri. Pada dasarnya, Moms perlu lebih peka terhadap kebutuhan Si Kecil dengan cara segera memberi respons ketika ia menunjukkan perubahan perilaku. Penyebab stres pada bayi lainnya adalah: 

1. Merasa Diabaikan

Pada era digital seperti saat ini, hampir semua ibu memiliki gadget. Fungsinya pun beraneka ragam, mulai dari mencari informasi hingga mendapatkan hiburan. Sayangnya, tak sedikit ibu yang terlalu asyik dengan gawainya sehingga terkadang lupa memberikan perhatian kepada Si Kecil.

Moms bisa saja menggendong Si Kecil seharian, tapi perhatiannya terpaku pada gadget. Hal ini bisa membuat anak merasa terabaikan. Hal yang sama mungkin juga terjadi pada Si Kecil yang ibunya bekerja. Kesibukan di kantor kerap membuat Moms terpaksa mengandalkan pengasuh untuk menemani Si Kecil.

Untuk mengatasi hal ini, Moms perlu memberikan perhatian ekstra kepada Si Kecil. Sering-seringlah memeluk bayi Anda dan mengajaknya bermain. Jangan lupa, singkirkan sejenak gadget dan pekerjaan Anda ketika tengah mengajak main Si Kecil.

2. Overstimulasi

Melakukan stimulasi memang berguna untuk merangsang perkembangan bayi. Akan tetapi satu hal yang perlu diingat, jangan melakukan stimulasi secara berlebihan. Alih-alih merasa senang, overstimulasi justru akan membuat bayi stres. Hentikan stimulasi ketika bayi sudah merasa tak nyaman, lelah, atau bosan sehingga tak memberikan reaksi positif lagi.

3. Cuaca dan Lingkungan

Perubahan cuaca dan lingkungan juga bisa memengaruhi kondisi psikologis Si Kecil, misalnya udara yang terlalu panas akan membuat bayi merasa tidak nyaman. Begitu pula dengan suasana di rumah yang terlalu ramai akan mengakibatkan bayi merasa terganggu.

Mengatasi Stres

Agar bayi terhindar dari stres, hal utama yang perlu Moms lakukan adalah memberikan perhatian kepadanya. Perbanyak kontak fisik berupa sentuhan-sentuhan lembut di kulit bayi.

Satu hal yang tak kalah penting menurut situs Parentingscience adalah mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai Si Kecil. Beberapa bayi merasa tidak nyaman apabila disentuh di bagian leher. Ada pula yang langsung menangis ketika sang ibu menggelitik kakinya.

Jika demikian, Moms perlu menghindari tindakan tersebut. Beri sentuhan yang memang membuat bayi bisa merasa lebih tenang. Memang tidak mudah berkomunikasi dengan bayi, tapi naluri ibu biasanya akan bisa mengidentifikasi apa yang diinginkan buah hati Anda. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)