Anemia bisa terjadi pada siapa saja-- tak memandang usia dan jenis kelamin. Di Indonesia, terdapat 40 persen kasus anemia yang menyerang wanita di usia produktif, terutama pada wanita bekerja. Umumnya, wanita rentan mengalami anemia, karena siklus menstruasi yang tidak wajar, seperti perdarahan akut atau menstruasi yang berlebihan (misalnya 2 kali dalam sebulan).
Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal, yang menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen. Itu sebabnya, gejala anemia sering diidentikkan dengan gejala pusing, lesu, dan mata yang terlihat pucat.
Menurut dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PD dari Divisi Hematologi-Onkologi Medis FKUI/RSCM Jakarta, dalam jangka panjang, anemia dapat merusak sistem kekebalan tubuh, mengganggu kerja organ vital, dan memicu berbagai penyakit berbahaya.
"Kasus ini dapat menyebabkan kinerja jantung menjadi meningkat untuk menaikkan jumlah darah yang beredar. Jika terjadi dalam waktu lama, jantung akan mengalami perubahan bentuk berupa pembesaran otot jantung yang dapat memicu terjadinya gagal jantung," jelas dr. Nadia. (Aulia/DMO/Dok. freedigitalphotos)
BACA JUGA: Cegah Anemia Sejak Dini