Mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang perlu diperhatikan kebersihan dan kesehatannya. Jika tidak, bakteri bisa berkembang di dalam mulut yang akan memicu munculnya bau mulut. Bukan hanya orang dewasa, balita pun bisa mengalami masalah bau mulut.
Bau mulut, atau dalam istilah medis disebut halitosis, adalah kondisi rongga mulut yag mengeluarkan aroma tidak sedap. Jika bau mulut dialami balita, ini tentu saja bisa membuatnya dijauhi oleh teman-temannya.
Gejala dan penyebab bau mulut pada balita
Jika Si Kecil mengalami halitosis, maka mulutnya akan terasa pahit atau asam dan lidahnya berwarna putih. Bukan cuma karena bakteri yang aktif dan berkembang di dalam mulut, halitosis juga disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini.
1. Masalah kesehatan gigi
Beberapa masalah kesehatan gigi yang bisa dialami Si Kecil di antaranya adalah gigi berlubang, karang gigi, abses gigi, hingga adanya infeksi pada gusi. Jika kondisi ini tidak segera mendapat penanganan, maka akibatnya bukan hanya bau mulut yang bisa terjadi pada anak, tapi juga peradangan yang membuat Si Kecil mungkin akan mendapat tindakan cabut gigi.
2. Sisa makanan di mulut
Aktivitas menyikat gigi tak hanya dilakukan saat mandi, tapi juga dianjurkan dilakukan setelah makan. Pasalnya, sisa makanan yang tertinggal bisa memunculkan bakteri yang aktif dan membuat aroma tak sedap di mulut.
Timbulnya bau mulut pada anak juga bisa dipicu oleh makanan yang memiliki aroma kuat, misalnya Si Kecil baru saja mengonsumsi makanan yang mengandung banyak bawang putih atau yang memiliki rasa pedas. Jika mulut anak tidak dibersihkan dengan benar, hal ini bisa memicu munculnya bau mulut bau.
Baca juga: 8 Jenis Makanan dan Minuman Penyebab Munculnya Bau Mulut
3. Mulut kering
Penyakit pernapasan seperti sinusitis bisa membuat anak kesulitan bernapas melalui hidung. Akhirnya, ia akan membuka mulutnya untuk mendapatkan udara dan hal ini menyebabkan mulut jadi kering. Kondisi mulut yang keringa akan mengakibatkan kelenjar liur di dalam mulut tidak mampu menghasilkan air liur yang cukup.
Air liur sendiri berguna untuk melembapkan mulut dan menetralisir asam dari bakteri. Jika air liur kurang, maka bakteri pun akan berkembang dengan cepat di dalam mulut dan memicu bau mulut. Selain itu mulut kering bisa terjadi karena efek samping obat, seperti obat flu (antihistamin dan dekongestan), antialergi, dan obat asma yang diberikan kepada anak.
4. Tanda penyakit tertentu
Ada beberapa kondisi penyakit yang ditandai dengan bau mulut pada balita. Yang paling memungkinkan adalah gastrointestinal (GI) atau penyakit asam lambung (GERD), diabetes, adanya gangguan pada ginjal, hingga kanker.
Mengatasi bau mulut pada balita
1. Minta anak rutin menyikat gigi dan membersihkan lidahnya minimal dua kali sehari serta mengganti sikat gigi 2-3 bulan sekali.
2. Minta anak rutin minum air putih.
3. Hindari pemberian makanan yang pedas dan berbau menyengat kepada anak.
4. Buat jadwal untuk mengecek kesehatan mulut dan gigi anak, setidaknya 6 bulan sekali. Konsultasikan juga kesehatan anak untuk mengetahui risiko penyakit berbahaya yang ditandai dengan bau mulut. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Freepik)