Tidak ada keluarga yang sempurna, tapi memiliki keluarga yang bahagia tentu bukanlah keinginan yang utopis. Walau begitu, semua hubungan dan keluarga akan melalui saat-saat sulit dan mengalami masalah tertentu. Semua hal ini normal. Namun, ada beberapa masalah umum di keluarga yang tak bisa diabaikan begitu saja, Moms. Simak uraiannya berikut ini.
1. Kurangnya rasa percaya
Kepercayaan merupakan pondasi dasar dalam hubungan berumah tangga. Kurangnya rasa percaya pada pasangan merupakan salah satu penyebab terbesar perceraian dan dapat membuat komunikasi dan suasana di dalam keluarga tidak menyenangkan.
Selain itu, kurangnya rasa percaya pada anak akan menimbulkan masalah-masalah pelik di masa depan. Bila Anda menemukan diri Anda atau pasangan memiliki masalah ini, maka segera komunikasikan bersama atau dapatkan bantuan profesional.
2. Buruknya komunikasi
Pola komunikasi setiap orang bisa berbeda, tapi komunikasi yang buruk dapat menyebabkan banyak konflik. Baik orang tua maupun anak harus mampu menjelaskan ekspektasi dan perasaan mereka dengan jelas dan adil. Maksudnya, hilangkan pemikiran bila anggota keluarga yang lain mampu membaca pikiran.
Moms juga bisa buat "waktu jujur" di jam-jam tertentu, di mana setiap anggota keluarga perlu berkata jujur. Bila ini sulit dan masing-masing cara komunikasi berbeda, Moms bisa minta setiap orang untuk belajar bersabar dan mendengarkan. Hal ini bisa membantu memperbaiki masalah komunikasi yang ada.
Baca juga: 7 Manfaat Konflik Suami Istri bagi Kebahagiaan Rumah Tangga
3. Tidak sepakat urusan parenting
Pandangan Anda dan suami soal mengurus Si Kecil berbeda? Hati-hati, karena hal tersebut sangat memengaruhi perkembangan Si Kecil. Triknya, coba telusuri pengalaman Anda dan pasangan sewaktu kecil dan pahami pengalaman satu sama lain, Moms.
Hal ini bisa membantu Anda untuk menyepakati hal-hal penting yang dilakukan bersama saat mengasuh Si Kecil. Yang perlu diingat, Si Kecil perlu tumbuh dengan opini dan visi Moms serta Dads, bukan hanya dari salah satu pihak.
4. Keuangan
Tak bisa dimungkiri, masalah finansial memainkan peranan penting untuk memunculkan konflik keluarga. Masalah keuangan keluarga menambah tekanan dan stres bagi seluruh anggota keluarga, tak terkecuali Si Kecil. Masalah ini bisa ditangani dengan beberapa cara, seperti perbaikan manajemen keuangan, perubahan cara pandang terhadap uang, atau bahkan meminta bantuan profesional.
5. Rasa hormat yang buruk
Bagaimana pola komunikasi dan perilaku keluarga Anda? Berteriak, melontarkan candaan ofensif, bantah-bantahan, membanting pintu saat marah? Ada banyak bentuk perilaku akibat kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga, baik Dads, Moms, dan Si Kecil.
Jika ada sosok anggota keluarga yang meminta untuk lebih dihormati karena pangkat pekerjaan atau gender, maka perlu dilakukan diskusi serius mengenai hal ini. Meminta bantuan profesional juga bisa sangat membantu permasalahan ini.
6. Batasan yang tak jelas
Interaksi dari luar keluarga inti, seperti kakek dan nenek atau om dan tante bisa memengaruhi munculnya konflik dalam keluarga. Tak sedikit kakek dan nenek yang ingin menerapkan gaya parenting mereka pada Si Kecil, atau om dan tante yang gemar ikut campur dalam hubungan Anda dan suami. Ini tentu saja bisa berbahaya. Karena itu, menetapkan batasan yang jelas tentang ranah yang bisa dicampuri oleh orang luar sangatlah penting. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)