BUMP TO BIRTH

6 Keluhan Ibu Hamil di Trimester 3 dan Penanganannya



Trimester 3 merupakan masa akhir kehamilan. Di masa ini biasanya ibu hamil tengah bersiap untuk menghadapi persalinannya. Namun, selain itu, di kehamilan usia 27-40 minggu ini, bumil juga masih merasakan berbagai keluhan.

Perubahan hormon, ukuran bayi yang membesar, dan perubahan lainnya yang Anda alami saat akan mempersiapkan kelahiran merupakan faktor terjadinya keluhan-keluhan yang muncul di trimester 3.

Untuk mengetahui apa saja keluhan yang biasa dialami bumil di trimester 3 dan cara mengatasinya, simak penjelasan dari dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Pondok Indah – Pondok Indah, berikut ini, Moms!

1. Sesak napas

Detak jantung ibu hamil akan meningkat kurang lebih sebanyak 30%. Detak jantung yang meningkat bisa meningkatkan beban jantung, ditambah dengan kondisi bayi yang makin besar sehingga mengisi rongga abdomen. Bila terdapat tekanan intrabdomen di perut saat bernapas, maka biasanya bumil akan merasa sesak napas atau ngos-ngosan.

Cara mengatasinya: Jangan panik dan tetap rileks, atur pernapasan dan selalu kontrol kenaikan berat badan Anda.

2. Kontraksi palsu

Adanya bayi di dalam rahim membuat rahim merenggang atau membesar. Nah, regangan di dalam rahim tersebut dapat memicu kontraksi palsu yang dikenal dengan istilah Braxton Hicks. Apalagi bila bayi yang dikandung kembar. Kontraksi palsu biasanya juga sering meningkat pada kasus dehidrasi atau infeksi. Namun, Moms juga perlu waspada apakah Anda mengalami kontraksi palsu atau kontraksi yang menandakan Anda sudah siap menuju persalinan (Inpartu).

Cara mengatasinya: Penuhi cairan tubuh, tiduran, dan observasi apakah kontraksi yang dialami adalah kontraksi palsu atau kontraksi menuju persalinan.

3. Wasir

Seperti diketahui, saat hamil, motilitas pada usus menurun sehingga bumil bisa mengalami konstipasi. Ketika Anda susah buang air besar, Anda tentu akan mencoba mengejan. Nah, saat Anda mengejan (terlebih ketika Anda mengejan berlebihan) hal tersebut bisa berisiko menimbulkan wasir.

Cara mengatasinya: Diet tinggi serat dan penuhi kebutuhan air minimal 2,5 liter per hari.

Baca juga: 5 Keluhan Ibu Hamil pada Trimester 2 dan Penanganannya

4. Bengkak pada kaki

Di trimester 3, rahim yang sudah membesar membuat pembuluh-pembuluh darah tertekan dan kembali ke jantung, sehingga darah yang masuk ke jantung lebih sedikit dan terjadi sebuah bendungan yang menyebabkan bengkak pada kaki. Pembengkakan kaki saat hamil juga bisa disebabkan oleh kurangnyanya konsumsi albumin.

Cara mengatasinya: Beristirahatlah dengan cara tidur telentang dan posisikan kaki Anda di atas 1 atau 2 bantal.

5. Perubahan pada kulit

Meningkatnya kadar hormon saat hamil mengakibatkan perubahan warna kulit pada bumil. Perubahan warna kulit saat hamil di antaranya adalah hiperpigmentasi, yaitu menggelapnya area pada kulit seperti puting payudara, daerah genitalia, leher, dan terbentuknya linea nigra; melasma, yaitu munculnya bercak cokelat tua pada wajah; serta rosacea, yaitu kulit kemerahan, gatal, bengkak, juga disertai bintilan.

Cara mengatasinya: Gunakan pelembap dan produk kosmetik yang aman untuk ibu hamil. Anda juga disarankan untuk tidak mandi dengan air yang terlalu panas dan tidak menggunakan sabun yang mengandung antiseptik agar kulit tidak makin kering.

6. Keputihan

Indonesia memiliki iklim tropis dan lembap, sehingga lumrah terjadi keputihan. Keputihan biasanya terjadi sebelum dan sesudah haid serta saat ovulasi. Saat hamil, hormon yang meningkat membuat keputihan makin banyak. Bumil perlu memastikan keputihan tidak terinfeksi bakteri, jamur, atau protozoa.

Cara mengatasinya: Hindari menggunakan cairan pembersih vagina atau vaginal duche secara berlebihan dan rutin mengganti celana dalam. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)