Hamil, melahirkan, dan menyusui merupakan kodrat sekaligus anugerah seorang wanita. Dalam Islam, hamil dan menyusui merupakan keutamaan seorang wanita yang bisa mendapatkan ganjaran pahala kebaikan nan istimewa apabila dilakukan sesuai dengan akidah.
Pahala bagi Ibu Hamil
Tahukah, Moms? Salat wanita hamil lebih utama dibandingkan wanita yang tidak hamil. Rasulullah SAW berkata bahwa dua rakaat salat wanita hamil jauh lebih baik dibandingkan dengan 80 rakaat salat yang dilakukan oleh wanita tidak hamil.
Keistimewaan tersebut diberikan kepada wanita hamil karena mereka membawa janin di dalam perutnya. Hal ini tentunya membuat janin tersebut ikut salat bersama ibunya, mendengar bacaan salat, dan juga ikut sujud untuk beribadah pada Allah SWT.
Selama hamil, seorang ibu juga akan merasakan beban berat. Perubahan hormon serta kehadiran janin di dalam rahim kerap membuat ibu hamil merasa mudah lelah, dilanda rasa mual serta muntah hebat. Belum lagi nyeri pada punggung serta kaki ketika kandungan semakin membesar. Karena kondisi tersebut maka Allah SWT menjanjikan pahala yang tanpa henti bagi seorang wanita selama masa kehamilan yang panjang karena hal itu layaknya orang berpuasa yang tengah berperang di jalan Allah SWT.
Dan ketahuilah bahwa seorang wanita yang mengalami kurang tidur pada malam hari karena mual, letih, atau hal lain selama masa kehamilan atau karena menjaga anaknya, maka ia akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT atas segala dosanya. Khususnya saat ia tetap memberikan penghiburan untuk anaknya, maka Allah SWT akan memberikan 12 tahun pahala ibadah untuk wanita hamil tersebut.
Pahala yang didapatkan ibu hamil akan semakin berlipat ganda apabila ia menjalankan ibadah, seperti salat dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Karena dengan begitu, artinya ia juga membacakan doa bagi janinnya.
Sesungguhnya, derajat wanita yang paling tinggi adalah derajat wanita yang tengah mengandung kemudian melahirkan dengan syarat melakukan hal tersebut dengan sabar dan ikhlas. Di sinilah, seorang ibu mendapatkan hak yang lebih besar sehingga anak harus taat kepadanya melebihi sang ayah.
Pahala bagi Ibu Menyusui
Sementara itu, Islam menganjurkan para ibu untuk menyusui buah hatinya selama dua tahun penuh. Dan pahala bagi ibu yang menyusui anaknya akan dihitung dari setiap tetes air susunya.
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebebani melainkan menurut kadang kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Baqarah:233).
Dan Allah SWT menjanjikan pahala satu tahun salat dan juga puasa kepada wanita yang hamil, melahirkan, dan kemudian memberikan air susunya kepada sang bayi. Karena sesungguhnya air susu ibu merupakan gizi yang terbaik bagi anaknya. Selain bermanfaat bagi kesehatan bayi, ASI juga akan membawa watak baik bagi Si Kecil.
Dengan menyusui bayinya, ibu akan terhindar dari siksa api neraka. Rasulullah SAW bersabda, "Ketika seorang wanita menyusui anaknya, Allah membalas setiap isapan air susu yang diisap anak dengan pahala memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail, dan manakala wanita itu selesai menyusui anaknya maka malaikat pun meletakkan tangan ke atas sisi wanita itu seraya berkata, 'Mulailah hidup dari baru karena Allah telah mengampuni semua dosa-dosamu'". (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)