BUMP TO BIRTH

7 Masalah Sperma yang Menyebabkan Moms Sulit Hamil



Banyak hal yang bisa menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan. Penyebabnya tak hanya dari pihak istri, masalah sperma pada suami pun bisa menyebabkan infertilitas yang membuat Moms jadi sulit hamil.

Masalah sperma pun ada banyak, ada yang jumlahnya kurang banyak, kurang gesit, bentuknya kurang sempurna, dan masih banyak lagi. Mari ketahui sperm disorders atau masalah-masalah yang mungkin terjadi pada sperma, sehingga menurunkan kesempatan untuk membuahi sel telur. Keep scrolling!

Oligospermia

Ini adalah kondisi yang sering terjadi pada pria dengan masalah kesuburan. Oligospermia adalah kondisi ketika jumlah sperma tergolong rendah pada air mani. Menurut World Health Organization (WHO), jumlah sperma yang keluar per ejakulasi adalah di atas 15 juta sperma per mililiter. Pada kasus oligospermia, jumlah sperma yang keluar di bawah angka tersebut.

Oligospermia terbagi dua, yaitu oligospermia ringan dengan jumlah sperma 10 sampai 15 juta sperma per mL, dan oligospermia berat dengan jumlah sperma 0-5 juta sperma per mL.

Azoospermia

Mengutip Cleveland Clinic, azoospermia adalah suatu kondisi di mana jumlah sperma pada air mani sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Ini terjadi pada 1 persen dari seluruh pria di dunia, dan 10-15 pria infertil mengalami azoospermia.

Hiperspermia

Tak hanya jumlah sperma rendah yang menyebabkan infertilitas, jumlah sperma terlalu banyak pun bisa membuat Moms susah hamil. Kondisi jumlah sperma terlalu banyak disebut dengan hiperspermia. Kondisi ini sangat jarang terjadi. Menurut sebuah studi di India, hiperspermia hanya terjadi pada kurang dari 4 persen pria di dunia.

Teratospermia

Ini adalah kondisi di mana sperma yang dihasilkan berbentuk tidak normal. Bentuk sperma yang baik adalah memiliki kepala dengan bentuk oval yang mulus dan ekor panjang yang kuat. Sedangkan dalam kondisi tertospermia atau sering juga disebut teratozoosperia, bentuk sperma tidak sempurna sehingga sulit untuk membuahi sel telur.

Pyospermia

Dalam istilah medis, kondisi ini juga sering disebut dengan leukocytospermia. Menurut Cleveland Clinic, ini adalah kondisi di mana jumlah sel darah putih dalam air mani terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga melemahkan gerakan sperma dan merusak materi genetiknya.

Asthenozoospermia

Ini juga sering disebut dengan asthenospermia. Mengutip Science Direct, ini adalah suatu kondisi ketika mayoritas sperma di air mani kurang aktif bergerak. Lebih tepatnya, jumlah sperma yang bergerak efektif (motility) kurang dari 40 persen atau jumlah sperma yang bergerak progresif kurang dari 32 persen.

Necrozoospermia

Mengutip Very Well Family, ini adalah kondisi di mana mayoritas atau bahkan semua sperma di air mani sudah mati saat ejakulasi. Kondisi ini terbagi menjadi dua:

• Incomplete necrozoospermia, ketika tidak semua sperma mati, biasanya sperma yang hidup hanya 5-45 persen.

• Complete necrozoospermia, ketika semua sperma di air mani tidak ada yang hidup sama sekali. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)