BABY

Gigi Bayi Rusak, Kenali Penyebab dan Tanda-tandanya!



Gigi susu seringkali diabaikan perawatannya karena dianggap hanya sementara dan nantinya juga akan digantikan oleh gigi permanen. Namun anggapan ini adalah kekeliruan besar, karena gigi susu yang terawat dengan baik merupakan cikal bakal gigi yang sehat dan rapi.

Meskipun hanya bersifat sementara, gigi susu punya peran penting dalam mempertahankan ruangan dalam lengkung gigi untuk persiapan tumbuhnya gigi permanen kelak dan sebagai penentu arah pertumbuhan gigi permanen. Gigi susu juga berperan untuk merangsang pertumbuhan tulang rahang Si Kecil dengan aktivitas mengunyah dan mempermudah pelafalan huruf-huruf saat Si Kecil belajar berbicara.

Untuk itu, penting agar Moms menjaga kebersihan dan kesehatan gigi susu Si Kecil. American Academy of Pediatrics melaporkan bahwa kerusakan gigi atau karies gigi merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak-anak.

Penyebab Gigi Si Kecil Rusak

Secara umum, ada 2 hal yang bisa menyebabkan gigi Si Kecil menjadi rusak, yaitu:

1. Gigi tidak dibersihkan secara teratur

Pada kebanyakan bayi, gigi pertama atau gigi susu mulai terlihat pada usia 6 bulan. Akan tetapi, Sebelum gigi pertama bayi tumbuh, sebaiknya mulailah membersihkan gusinya secara teratur. Lakukan dengan menyeka gusi menggunakan kain kasa yang bersih atau kain lap lembut yang telah dibasahi dan tidak perlu menggunakan pasta gigi. Tanamkan juga kebiasaan menyikat gigi secara teratur pada anak sejak dini agar Si Kecil terbiasa dengan rutinitas membersihkan mulut dan gigi hingga ia beranjak besar nantinya.

2. Makanan manis

Gula jadi faktor terbesar yang membuat gigi anak rusak. Profesor Damien Walmsley, scientific adviser untuk British Dental Associaton, menjelaskan, "Sekarang ini anak-anak lebih sering makan camilan dibandingkan dengan generasi kita, yang berarti gigi mereka diserang gula dan asam secara konstan."

Karena itu, batasi konsumsi makanan manis untuk Si Kecil. Jika Si Kecil terus-terusan makan atau minuman manis dan asam, gigi susunya akan cepat rusak. Selain itu, hindari kebiasaan memberi susu agar bayi bisa tidur. Bayi akan bisa tertidur dalam keadaan minum susu, bahkan dengan botol tetap berada di mulutnya.

Padahal, laktosa yang terkandung di dalam susu merupakan tipe gula yang berbahaya bagi gigi susu Si Kecil jika dikonsumsi sebelum tidur. Sebab, ketika tidur, produksi liurnya akan berkurang sehingga tidak bisa menetralisir gula yang menempel di gigi semalaman, dan hal ini sangat berisiko merusak gigi Si Kecil.

Tanda-tanda Awal Kerusakan Gigi pada Bayi

Dilansir dari Daily Mail, gigi susu sendiri memiliki email yang tipis dan lembut, karenanya lebih rentan terhadap gigi berlubang. Dan gigi susu yang rusak akan mengganggu fungsi mengunyah makanan dan kegiatan belajarnya. Jadi Moms perlu mewaspadai tanda-tanda kerusakan gigi pada anak sejak dini.

Kerusakan gigi mungkin pertama kali muncul sebagai bintik-bintik putih pada garis gusi pada gigi depan atas. Jika infeksi terus berlanjut, bintik-bintik ini akan menjadi rongga-rongga yang semakin besar, dan berwarna cokelat muda atau kekuningan.

Selain itu, ada sejumlah gejala lainnya jika gigi Si Kecil mengalami kerusakan, yaitu area gusi di sekitar gigi terasa sakit dan Si Kecil kesakitan saat mengunyah sehingga ia enggan untuk makan dan hanya mau menyusu.

Kerusakan gigi yang mulai dialami bayi Anda memberikan sensitivitas dini pada giginya. Ia akan lebih sensitif saat mengonsumsi makanan yang panas, dingin atau makanan manis. Hal ini pun membuatnya jadi lebih rewel dan sering menangis. (M&B/SW/Dok. Freepik)