FAMILY & LIFESTYLE

Ini Pola Asuh ala Keluarga Prancis yang Bisa Anda Tiru!



Ada banyak sekali stereotip seputar masyarakat Prancis. Mulai dari jarang mandi, romantis, hingga pribadi yang sopan dan taat sedari kecil. Ya, anak-anak Prancis terkenal tak mudah tantrum saat di ruang publik serta sangat menghormati orang lain. Mereka juga tumbuh sebagai pribadi yang penuh percaya diri dan unggul dalam berbagai keterampilan kehidupan.

Hal ini tak bisa dilepaskan dari cara orang tua Prancis merawat anak-anak mereka, Moms. Mau tahu rahasia parenting Prancis? Merangkum dari beberapa sumber, berikut pola asuh keluarga Prancis yang bisa Anda tiru, Moms!

Tak pernah berbahasa bayi

Melansir My Domaine, orang tua Prancis hampir tidak pernah berkomunikasi dengan bayi mereka menggunakan bahasa bayi. Mereka selalu menggunakan intonasi dan suara yang normal, serta kata-kata yang wajar.

Pamela Druckerman, penulis buku Bringing Up Bébé, menyatakan bahwa orang tua Prancis percaya anak-anak tak pernah terlalu kecil untuk belajar komunikasi yang pantas dengan kata-kata dan frase utuh.

Selalu menunjukkan rasa hormat

Sudah wajib hukumnya bagi anak-anak Prancis untuk menunjukkan rasa hormat kepada siapa pun. Ada 4 kata yang perlu dipahami dan dihapalkan, yakni "s'il vous plaît" (tolong), "merci" (terima kasih), "bonjour" (halo), dan "au revoir" (selamat tinggal).

Selain itu, penyampaian salam perlu dilakukan dengan menatap wajah dan mata orang yang disapa. Menurut Druckerman, bagi masyarakat Prancis hal ini menunjukkan bahwa kehadiran setiap anak adalah sama pentingnya layaknya kehadiran orang dewasa, ia bukanlah sekadar makhluk kecil yang tidak tahu apa-apa.

Etiket makan yang ketat

Anak-anak Prancis terkenal akan kemampuan makan yang sopan dan mandiri. Ini karena setiap orang tua Prancis mengajarkan anaknya untuk makan di meja makan dengan peralatan makan yang lengkap sejak dini. Tata krama meja makan diajarkan semenjak anak mampu duduk dan siap makan.

Makan malam bersama keluarga juga merupakan hal penting untuk dilakukan. Selain itu, segera setelah bayi siap untuk mengonsumsi makanan padat, orang tua akan memberikan bayi makanan yang sama dengan makanan yang mereka santap. Sayuran adalah bahan utama.

Menurut orang Prancis, tidak ada konsep 'makanan anak', yang ada hanyalah 'makanan'. Camilan juga jarang sekali diberikan, mengingat orang tua Prancis memiliki jadwal makan keluarga yang ketat. Hasilnya, anak-anak Prancis tumbuh lebih sehat dengan perbendaharaan rasa yang kaya.

The 2 minute pause

Salah satu gaya asuh orang tua Prancis yang paling terkenal adalah membiarkan anak tidur sendiri sejak sangat kecil, biasanya mulai dari usia 2 bulan. Bayi yang menangis di tengah malam juga tak langsung digendong atau dihampiri.

Orang tua Prancis biasanya membiarkan bayi menangis selama beberapa saat. Bila setelah lebih dari 2 menit bayi tidak berhenti menangis, baru orang tua menghampiri dan memeriksa kondisi Si Kecil.

Menurut para ahli, hal ini adalah metode yang baik untuk membangun kebiasaan tidur sejak dini. Membiarkan bayi menangis berarti memberikan waktu baginya untuk menenangkan dirinya sendiri, melatihnya tentang krisis manajemen sedari kecil. Bila setelah beberapa saat ia tak berhenti, berarti ia benar-benar butuh bantuan Anda.

Melakukan tanggung jawab sejak dini

Melansir Insider, anak-anak Prancis diberikan lebih banyak kebebasan dan tanggung jawab dibandingkan dengan anak-anak di Amerika Serikat. Menurut The Huffington Post, wajar bagi anak-anak Prancis untuk pergi ke sekolah sendiri sejak usia 7 tahun dan menggunakan transportasi umum di usia 11 tahun.

Orang tua Prancis percaya bahwa anak-anak mendapatkan kepercayaan diri yang baik ketika mampu melakukan berbagai hal sendiri. Mereka mengasuh anak-anak mereka layaknya melatih orang dewasa yang sedang dalam masa pelatihan, bukan seperti bayi yang tidak berdaya. Dengan begini, anak mampu belajar tentang banyak hal lebih cepat dan memperoleh rasa percaya diri yang kuat.

Orang tua menjaga kehidupan personal

Di Prancis, orang tua mampu menjaga identitas mereka yang tidak terlalu berkaitan dengan kehadiran anak mereka. Druckerman menyatakan bahwa penting bagi perempuan Prancis untuk memiliki kehidupan yang tidak tumpang tindih. Kehidupannya sebagai seorang pekerja tidak boleh mengganggu hidupnya sebagai seorang ibu, begitu pun sebaliknya.

Orang tua Prancis juga mengasuh anak-anak mereka tanpa rasa obsesif. Mereka hadir secukupnya di dalam kehidupan anak. Maka, orang tua memiliki momen yang cukup untuk diri mereka sendiri, baik sebagai pasangan maupun individu. Hal ini membuat ibu dan ayah Prancis lebih bebas stres. Selain itu, anak-anak juga mampu belajar tentang batasan dan empati sejak dini. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)