Saat berbelanja di supermarket, Moms mungkin sering menemui sayuran atau buah-buahan yang diberi label organik. Dan mungkin juga Anda tertarik untuk membelinya karena banyak yang bilang bahwa sayur atau buah organik lebih menyehatkan daripada yang non-organik, sehingga wajar jika harganya lebih mahal.
Memang, beberapa tahun belakangan ini, popularitas makanan organik, seperti sayur dan buah organik, tengah melejit. Kesadaran banyak orang untuk hidup sehat berimbas pada naiknya permintaan sayur dan buah organik di pasaran. Mereka meyakini bahwa makanan organik lebih aman, lebih sehat, dan juga lebih lezat.
Perbedaan Sayur Organik dan Sayur Non-organik
Sayur organik merupakan sayur yang diproduksi melalui praktik pertanian dengan menggunakan bahan alami dan menghindari semua bahan kimia buatan, hormon, antibiotik atau organisme hasil rekayasa genetika.
Contohnya, sayur organik ditanam menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kandang atau kompos, sedangkan sayuran non-organik menggunakan pupuk kimia untuk meningkatkan pertumbuhan. Sayur organik juga tidak menggunakan penyemprotan insektisida atau pestisida kimia untuk mengurangi hama dan penyakit.
Karena itu sayur organik juga diklaim lebih ramah lingkungan, karena prosesnya tidak menyumbang polusi berupa bahan pestisida sintetik pada air dan tanah, sehingga tetap menjaga kualitas air dan tanah serta habitat yang sehat dan aman di lingkungan sekitarnya.
Apakah Sayur Organik Lebih Sehat daripada Sayur Non-organik?
Melihat perbedaan tersebut di atas, Anda mungkin beranggapan bahwa sayur organik lebih sehat daripada sayur non-organik. Namun, belum ada penjelasan pasti mengenai hal ini Moms, karena sangat sedikit bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi sayur organik benar-benar membawa manfaat kesehatan yang lebih banyak dibandingkan sayur non-organik.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kandungan nutrisi yang terdapat dalam bahan makanan organik dibandingkan dengan makanan yang dikembangkan pertanian konvensional.
Dikutip dari Tirto, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, Guru Besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya keluarga, Fakultas Pertanian IPB, menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara tanaman yang ditanam secara organik maupun non-organik. Perbedaan lebih kepada aspek pembenahan lingkungan yang lebih baik ketika konsumen memilih pangan organik.
"Kalau dilihat dari aspek keamanan, tentu banyak orang sepakat bahwa bahan pangan organik lebih aman, karena cemaran pestisida nyaris tidak ada. Tetapi kalau dilihat dari aspek gizi maka belum konklusif, artinya belum ada kesimpulan yang meyakinkan bahwa pangan organik lebih bergizi dibanding pangan anorganik," jelasnya.
Jadi, pada dasarnya, baik membeli sayur organik maupun sayur non-organik, semuanya sama-sama aman untuk kesehatan. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam mengonsumsi sayuran maupun buah, baik organik atau non-organik, yakni:
1. Konsumsi beragam sayuran dan buah. Semakin banyak ragam sayur dan buah yang Anda dan keluarga konsumsi, semakin banyak pula kandungan nutrisi yang akan Anda terima dan semakin baik untuk kesehatan Anda sekeluarga, Moms.
2. Beli sayur dan buah yang masih segar, karena kualitas sayur dan buah akan menentukan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
3. Cuci sayur dan buah dengan benar sebelum dimakan. Bersihkan sayur dan buah dengan air yang mengalir sebelum Anda sekeluarga mengonsumsinya. Mencuci sayur dan buah bisa membantu membersihkan dari kotoran, bakteri, atau zat kimia yang menempel. (M&B/SW/Dok. Freepik)