ARCHIVE

To Better Future



Sebuah posting di dinding Facebook saya, sungguh menyentil. Begini tulisannya, "we talk so much about leaving better planet for our children, that we forget leaving better children for our planet." Kata-kata itu berdampingan dengan gambar seorang anak yang menangis minta permen padahal kantong celananya sudah penuh makanan manis itu.

Selama ini, saya selalu berusaha memberikan warisan berupa Bumi yang baik kepada keturunan saya. Saya berusaha hidup bersih dan menjaga lingkungan, bersikap dan berperilaku baik terhadap semesta, dan berusaha keras agar anak dan cucu masih bisa menikmati sejuknya udara. Ternyata, betapa sempitnya pikiran saya tentang better planet itu, sebab semua itu belum cukup.

Banjir di Jakarta atau Riau yang dikepung asap hanyalah contoh akibat dari sikap manusia yang rakus, perusak, dan tidak mau peduli kepada sesama. Saya menjadi khawatir Bumi tidak akan bertahan, karena perilaku manusia yang semakin buruk. Posting Facebook dan berita aktual tentang polah manusia membuat saya ingat untuk 'mewariskan' anak yang baik kepada Bumi.

Di edisi ini, M&B membahas tentang perilaku cinta lingkungan. Aktivitas peduli lingkungan, saya yakin harus diajarkan sejak kecil lewat hal-hal kecil. Saya percaya jika hal kecil dimaknai dengan benar, maka akan memberi efek yang besar. Mengajari Si Kecil membuang sampah pada tempatnya berarti juga mengajarinya untuk peduli dengan sesama. Berhemat listrik dan diet plastik bisa juga berarti belajar berbagi dengan orang lain.

Apakah kita bisa memaknai hal besar di balik perilaku sederhana, seperti membuang sampah atau mematikan air dan listrik? Yang penting juga sih, mengajarkan Si Kecil makna dari hal kecil yang mereka lakukan itu untuk sesamanya. Jika kita melakukannya, saya yakin tantangan di dinding Facebook akan terjawab. We do care and we'll be leaving better children for our planet.

Salam,

Sandra Ratnasari
Editor in Chief Mother&Baby Indonesia