Tak mengherankan jika permainan peek-a-boo atau cilukba termasuk dalam daftar permainan yang mengundang tawa bayi-bayi di seluruh dunia. Menurut Dr. Caspar Addyman, ilmuwan asal London Birkbeck University di Inggris, percaya bahwa permainan ini adalah interaksi yang intens antar orangtua dan anak, di samping jenis permainan yang akan selalu ada dari zaman ke zaman.
Dilansir melalui M&B UK, bayi masih sangat muda dan belum memiliki banyak pengalaman. Oleh karena itu, hal-hal yang konyol seperti permainan cilukba ini sangat lucu bagi para bayi. Saat bermain, ketika Anda menutup wajah Anda, Si Kecil akan berpikir Anda menghilang. Saat Anda kembali menampakkan wajah, ia akan terkejut dan merasa senang karena Anda kembali, sehingga ia pun segera tergelak.
“Bayi yang masih kecil tidak memiliki konsep soal waktu. Jadi, tiap kali sesuatu atau seseorang menghilang dan tiba-tiba kembali, akan membuat dirinya kaget. Karena orangtua yang dicintainya sering mengajaknya bermain cilukba, ia pun merasa terkejut sekaligus senang,“ tutur Dr. Caspar, seperti dikutip dari Dailymail UK.
Seiring pertumbuhannya, yaitu saat bayi berusia sekitar 8 bulan, permainan cilukba akan semakin menyenangkan baginya, karena keterampilannya sudah lebih berkembang dan ia mulai mengerti konsep walaupun ia tidak melihat objek tersebut. Bayi pun mulai mengerti kalau makna dari permainan ini adalah kapan wajah Anda akan 'muncul' kembali, sehingga ia sangat mengantisipasi saat Anda membuka tangan dan menunjukkan wajah, yang membuatnya semakin senang.
“Saat ia beranjak besar, Si Kecil akan menyadari kalau ia dapat membuat Anda 'menghilang' dan 'muncul' kembali dengan menutup matanya. Oleh karena itu, permainan ini menunjukkan kalau Si Kecil mengalami perkembangan,“ tutup Dr. Caspar. (Sagar/DMO/Dok. M&B)