Mengasuh balita merupakan masa yang menyenangkan tapi sekaligus juga penuh dengan kejutan, karena Si Kecil mulai bisa melakukan banyak hal, mulai berlari, melompat, hingga bermain tebak kata bersama. Tapi Moms pasti juga mulai mengenali bahwa ada beberapa hal yang tidak menyenangkan, seperti menendang, berteriak, atau menggigit.
Anak yang suka menggigit seringkali memiliki stigma sebagai anak yang nakal. Padahal sebenarnya hal ini termasuk normal dalam tahapan perkembangannya. Walaupun begitu, perilaku ini tetap tidak bisa diterima dan tentu perlu diatasi sehingga tidak merugikan orang lain dan Si Kecil sendiri. Nah, untuk itu Moms perlu tahu penyebab serta cara mengatasinya.
Penyebab Anak Suka Menggigit
Ada berbagai alasan mengapa balita suka menggigit. Memahami penyebab Si Kecil suka menggigit adalah langkah pertama untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan ini. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa alasan umum balita suka menggigit:
1. Mengutarakan Perasaannya
Banyak anak balita yang menggigit untuk melampiaskan kemarahan atau rasa frustrasi. Pada tahapan usia ini, Si Kecil belum mengetahui cara yang baik untuk menyalurkan berbagai emosi dan suasana hati yang ia rasakan. Kendala bahasa serta pengalaman baru ini membuatnya mencari jalan pintas yang mudah dilakukan untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan.
2. Belajar Sebab-Akibat
Kemampuan berpikir dan imajinasinya sedang berkembang pesat, termasuk rasa penasarannya. Dengan menggigit, Si Kecil mungkin sedang menguji hukum sebab-akibat yang baru baginya.
3. Proses Belajar
Cara belajar terbaik bagi anak adalah mengalami stimulasi yang tepat melalui berbagai indranya. Oleh karena itu, menggigit dapat menjadi salah satu cara belajar Si Kecil untuk memahami orang dan lingkungan di sekitarnya lebih dalam.
4. Meniru
Balita adalah sosok yang mahir dalam meniru. Selain menyenangkan, meniru juga menjadi sarana belajar Si Kecil. Oleh karena itu, bisa jadi perilaku suka menggigit ini ia tiru dari teman atau orang lain di sekitarnya.
Cara Mengatasi Kebiasaan Anak Suka Menggigit
Nah, setelah Moms memahami beberapa faktor penyebab Si Kecil suka menggigit, Moms juga perlu tahu beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari Si Kecil menggigit lagi, antara lain:
1. Menjelaskan Perasaannya
Jika Si Kecil terlihat marah atau frustrasi, Moms bisa membantu menjelaskan tentang perasaannya dan cara menghadapinya. Katakan padanya, "Kamu sedang kesal karena mainanmu direbut. Minta saja, tak perlu menggigit."
Moms juga bisa ajarkan beberapa kata seperti "Punyaku", "Tidak", "Jangan", dan "Tolong" untuk membantunya menghadapi situasi yang sama. Selain itu, berikan pula pemahaman tentang perasaan orang lain. Jelaskan secara singkat seperti, "Rafa sepertinya ingin pinjam mainanmu, boleh ia meminjamnya?"
2. Jelaskan Akibat
Jika Moms merasa Si Kecil suka menggigit untuk melihat efek sebab-akibat, Moms perlu jelaskan padanya dengan tenang bahwa menggigit akan menyebabkan orang lain kesakitan. Tetap jaga reaksi Moms normal, tidak emosional, singkat, dan terlihat tidak tertarik dengan perilakunya. Hal ini akan membuatnya paham bahwa hal yang ia lakukan tidak menarik dan tidak baik untuk dilakukan.
3. Pahami Kebutuhannya
Observasi kebiasaan menggigit Si Kecil, karena bisa jadi Si Kecil sedang memberi tahu Anda tentang kebutuhan dan keinginannya. Jaga kecukupan waktu istirahat Si Kecil, sediakan makanan yang sehat seimbang, atau ajak Si Kecil bermain bersama.
Lalu bagaimana jika Si Kecil sedang menggigit? Berikut beberapa cara tepat untuk menghentikannya, Moms.
1. Pisahkan dengan tenang, lalu larang Si Kecil dengan lugas dan tenang. Gunakan kalimat yang efektif seperti, "Stop, jangan menggigit karena rasanya sakit." Moms juga bisa langsung jelaskan efeknya dengan kalimat singkat seperti, "Tammy sedang menangis, sedih, dan kesakitan karena gigitanmu."
2. Fokuskan perhatian Anda pada korban gigitan. Sebabnya, perhatian berlebihan pada Si Kecil yang menggigit dapat mendorongnya untuk menggigit lagi di kemudian hari. Menenangkan anak yang digigit akan menunjukkan empati dan mengajarkan bahwa aksi yang dilakukan Si Kecil adalah salah. Hindari memaksa Si Kecil untuk meminta maaf karena ini berarti Anda memfokuskan perhatian pada Si Kecil.
3. Afirmasi perasaan Si Kecil dengan menjelaskan singkat apa yang ia rasakan. Anda bisa coba, "Iya, kamu sedang marah, ayo cari bersama cara untuk menenangkan emosimu." (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)