Saat hamil, sebagian besar wanita merasa khawatir dengan gejala diabetes mellitus yang mungkin dialaminya. Diabetes pada kehamilan memang sangat rentan terjadi. Hal itu pun dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan ibu hamil danbayinya.
Setiap kali makan, tubuh memproduksi hormon insulin yang mengatur gula darah. Ketika seorang wanita hamil, tubuhnya pun akan membutuhkan insulin lebih banyak. Namun jika peningkatannya tidak terjaga dengan baik, kadar gula darah dapat berubah menjadi abnormal. Kondisi ini dikenal sebagai diabetes gestational atau diabetes yang biasa menyerang ibu hamil. Diabetes jenis ini dapat meningkatkan risiko pada kehamilan, seperti terjadinya tekanan darah tinggi atau pre-eklampsia.
Diabetes gestational terkadang tidak memperlihatkan gejala atau tanda-tanda yang jelas, kecuali jika Anda menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin. Namun ada beberapa gejala umum yang bisa Anda waspadai, seperti lebih sering haus, mulut kering, dan mengalami infeksi berulang, termasuk sariawan.
Menurut sumber yang dilansir dari M&B UK, jika tes darah menunjukkan kadar glukosa meningkat, Anda akan diberi tes toleransi glukosa. Tes ini mengharuskan Anda untuk puasa semalam sebelum melakukan tes darah. Anda kemudian akan diberikan minuman bergula untuk melihat bagaimana kinerja metabolisme tubuh dalam mengolah gula. Jika terdiagnosa mengalami diabetes gestational, maka Anda harus menjalani pemeriksaan gula darah secara teratur untuk menjaga kesehatan kehamilan. (Aulia/DC/dok.M&B)