Kemudahan akses, banyaknya penawaran paket perjalanan murah, serta mudahnya pengajuan izin untuk mengunjungi suatu negara, turut memengaruhi peningkatan arus kunjungan wisata ke luar negeri. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo), jumlah wisatawan Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri pada 2013 lalu mencapai 8,7 juta atau mengalami peningkatan sebesar 7% dibandingkan tahun 2012.
Tingginya lalu lintas manusia, baik tujuan wisata maupun pekerjaan atau studi, turut meningkatkan risiko penularan penyakit mematikan, seperti meningitis, tifus, malaria, TBC, hepatitis, dan lain sebagainya.
“Perjalanan wisata memang berisiko menyebarkan penyakit. Penularan juga terjadi secara cepat, melalui beberapa media, seperti udara, kontak langsung, makanan yang terkontaminasi, dan carrier. Selain itu, penularan akan lebih cepat terjadi saat sistem imun seseorang menurun. Masalahnya, kita tidak tahu kapan sistem imun kita menurun. Karena itu, poin terpenting adalah pencegahannya,” ungkap Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD., KAI, FINASIM, dari divisi Alergi Imunologi Klinik, FKUI RSCM, dalam forum diskusi siang (23/04) tadi.
Penyebaran penyakit tersebut tentunya juga akan mengancam anak-anak yang belum memiliki sistem imun sempurna, sehingga mudah tertular penyakit apa pun. Seseorang yang miliki iritasi nasofaring, di mana terdapat saluran yang menyaring kuman atau bakteri yang terpapar tubuh juga berisiko mengalami penyebaran virus penyakit.
Dokter Iris menambahkan, jatuhnya korban penyebaran penyakit ini seharusnya dapat dicegah melalui vaksinasi yang dilakukan 2 minggu sebelum berwisata. Vaksin dapat membentuk sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit. Anda juga perlu mencari informasi tentang penyakit menular di negara atau daerah tujuan. Selain itu, Anda juga perlu mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi, seperti buah-buahan segar dan sayur-sayuran hijau. Utamakan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C. “Buah dan sayur akan membentuk antioksidan di dalam tubuh, yang dapat melawan racun-racun di dalam tubuh,” tambahnya.
Beberapa penyakit yang seringkali menyerang para wisatawan saat melakukan perjalanan ke luar negeri, di antaranya tifus, TBC, meningitis, hepatitis, tetanus, HIV AIDS, influenza, batuk, pneumia, dan lain sebagainya. (Aulia/OCH/dok.freedigitalphotos)