BUMP TO BIRTH

Moxibustion, Terapi yang Bantu Memutar Posisi Bayi Sungsang



Selama di dalam rahim, janin tentu akan mengubah-ubah posisinya. Karena ukuran tubuhnya yang akan terus bertambah dan membuat rahim semakin sempit, bayi pun harus berada di posisi yang tepat. Hal ini akan membantu dalam menentukan kelancaran proses persalinan nantinya.

Posisi bayi yang ideal adalah kepala berada di bawah dan langsung menuju jalan lahir, sedangkan anggota tubuh lainnya berada di atas. Namun, proses melahirkan bisa terhambat jika bayi dalam posisi sungsang, atau anggota tubuh yang langsung menghadap jalan lahir dan kepalanya berada di atas.

Posisi sungsang bisa menimbulkan cedera pada bayi saat persalinan karena mulut rahim yang kurang besar dan bayi jadi sulit di keluarkan dan ia berisiko mengalami asfiksia. Penyebab sungsang sendiri bukan hanya karena janin yang terlalu banyak bergerak di dalam rahim, tetapi juga karena beberapa faktor, seperti cairan ketuban terlalu banyak atau sedikit, janin kecil yang tidak sesuai dengan usia kehamilan, hingga adanya tumor di panggul dan rahim.

Mengenal Moxibustion

Meski mengkhawatirkan, namun bayi yang bisa diperbaiki posisinya dengan melakukan terapi moxibustion. Dijelaskan oleh Yesie Aprillia, bidan sekaligus penulis dari bidankita.com, moxibustion adalah pengobatan tradisional Cina yang diterapkan menggunakan ramuan Cina disebut Moxa (Artemisia argyi) atau jenis tanaman mugwort.

Moxa sendiri berbentuk seperti cerutu besar, yang nantinya akan dinyalakan. Kehangatan yang keluar dengan posisi moxa yang tepat akan merangsang titik yang dituju, sehingga secara alami dapat membantu memutar posisi janin ke posisi normal.

Terapi ini bisa dikatakan minim risiko, karena tidak menimbulkan rasa sakit ataupun kontraksi mendadak. Moxibustion justru menjadi terapi yang cukup menyenangkan untuk dijalani, dan memberikan dampak yang baik untuk keselamatan ibu dan janin saat proses persalinan terjadi kelak.

Proses Terapi Moxibustion

Selain membantu mengubah posisi bayi sungsang, terapi moxibustion juga dapat memberikan rangsangan kontraksi atau induksi secara alami. Untuk memahami lebih jauh seputar proses ini, simak penjelasan dari Bidan Yesie berikut ini:

1. Sebelum mulai moxibustion, pastikan ruangan memiliki ventilasi atau saluran udara yang baik. Hal ini dibutuhkan untuk mengeluarkan asap dari moxa.

2. Lakukan terapi saat perut kosong.

3. Moms bisa melakukan terapi dengan posisi duduk ataupun berbaring, dan mengenakan pakaian yang cukup longgar. Lalu, nyalakan moxa dan posisikan 2-3 cm dari kulit pada titik akupunktur UB67.

4. Pertahankan posisi selama 15 sampai 20 menit dan lakukan setiap hari selama 10 hari berturut-turut.

5. Usahakan posisi kepala Moms lebih rendah dari kaki.

6. Setelah posisi sudah benar, mulailah mengambil napas dalam dan tetap rileks.

7. Sambil mengatur napas, Anda bisa mengeluarkan suara yang getarannya dapat membantu mengaktifkan bayi untuk bergerak.

8. Akan lebih baik jika melakukan moxibustion di malam hari, karena sudah waktunya tubuh untuk beristirahat serta lebih rileks.

9. Terapi moxibustion baik dilakukan pada minggu ke-33 atau ke-34 dari usia kehamilan Anda.

10. Hentikan terapi sesegera mungkin jika posisi bayi sudah tampak normal atau berada di posisi yang benar.

Perlu diingat untuk tetap mengawali proses terapi dengan instruksi dari ahlinya terlebih dahulu. Ajak pasangan atau anggota keluarga lain yang bisa membantu Anda melakukan terapi sendiri di rumah. Melakukan terapi ini tidak berarti seratus persen memutar posisi bayi yang sungsang, tapi terapi ini bisa menjadi alternatif untuk memperbaiki posisi sungsang demi proses melahirkan yang lancar nantinya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)