TODDLER

Kenali Gejala Anafilaksis, Reaksi Alergi Parah pada Anak



Anak-anak diketahui memiliki tubuh yang masih rentan terhadap alergi. Penyebab alergi yang dialami Si Kecil pun bermacam-macam, bisa karena cuaca, serangga, makanan, atau obat-obatan tertentu. Jika Si Kecil memiliki alergi tertentu, jangan dianggap sepele, ya Moms.

Hal ini dikarenakan jika alergi yang dialami anak tidak ditangani dengan benar, Si Kecil bisa saja mengalami anafilaksis. Apa itu anafilaksis, apa gejalanya, dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasannya di bawah ini!

Baca juga: Ini Dia Alergi yang Sering Dialami oleh Balita!

Apa itu anafilaksis?

Dikutip dari laman Healthy Children, anafilaksis adalah reaksi alergi yang cepat dan parah saat Si Kecil terpapar penyebab alergi (alergen). Jenis alergen yang dapat menyebabkan anafilaksis pada anak bisa berbeda-beda, mulai dari makanan, serangga, atau obat-obatan tertentu. Perlu diketahui, anafilaksis adalah kondisi darurat yang harus segera ditangani, karena anafilaksis dapat berakibat fatal dan mengancam jiwa.

Anafilaksis bisa terjadi pada anak tanpa faktor risiko yang diketahui. Namun, anak yang memiliki alergi, asma, riwayat keluarga anafilaksis, atau pernah mengalami anafilaksis sebelumnya, memiliki risiko yang lebih besar mengalami anafilaksis.

Baca juga: Moms, Ini 5 Tanda Bayi Anda Mengalami Alergi Makanan

Gejala anafilaksis pada anak

Dilansir dari laman Cedars Sinai dan Kids Health, gejala anafilaksis pada anak dapat terjadi dalam hitungan detik, menit, atau jam setelah terpapar alergen. Beberapa gejala anafilaksis yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut.

  • Sesak atau bengkak pada tenggorokan, lidah, atau uvula, yakni pendulum kecil dan lembut yang menggantung di belakang tenggorokan Si Kecil
  • Gatal parah pada kulit
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Kesulitan bernapas
  • Muncul perasaan tidak nyaman atau agitasi
  • Kesulitan menelan
  • Detak jantung atau denyut nadi cepat
  • Muncul perasaan seperti sesuatu yang buruk akan terjadi
  • Menurunnya tekanan darah yang ditandai dengan tangan dan kaki menjadi dingin
  • Kehilangan kontrol kandung kemih yang menyebabkan anak sering buang air kecil.

Jika anak Anda mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Penanganan anafilaksis pada anak

Anafilaksis adalah keadaan darurat medis, sehingga hal ini membutuhkan perawatan medis yang mendesak. Untuk menangani anafilaksis pada anak, dokter mungkin akan menyuntikkan epinefrin yang akan membantu meminimalisir efek buruk yang disebabkan oleh alergen. Epinefrin yang diberikan segera setelah terpapar dapat membalikkan gejala. Setelah perawatan, anak Anda perlu diawasi untuk memastikan bahwa ia tidak mengalami reaksi lebih lanjut.

Apabila dokter menyarankan untuk menyediakan epinefrin di rumah, Moms sebaiknya mencari tahu bagaimana mendapatkannya serta memperhatikan cara penggunaannya. Konsultasikan tentang hal ini dengan dokter secara rinci agar pengobatan yang dilakukan di rumah tetap aman buat anak. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)