Menjadi orang tua dan membesarkan anak merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Anda pasti setuju dengan ungkapan ini kan, Moms? Memang, sekilas mengasuh anak tampak mudah dan indah dilakukan, tapi kenyataannya tidaklah semudah dan seindah itu. Setiap orang tua punya pendekatan yang berlainan saat mengasuh anak mereka.
Moms pastinya juga tahu bahwa masing-masing anak memiliki karakter yang berbeda. Nah, ini juga menjadi satu hal yang Anda perlu perhatikan saat mengasuh anak. Boleh percaya atau tidak, karakter anak juga berbeda-beda dan bisa kita lihat berdasarkan golongan darah mereka.
Untuk memudahkan Moms dalam menjalankan tugas Anda mengasuh Si Kecil, berikut M&B membagikan tips mengasuh anak berdasarkan golongan darah mereka. Ini bisa jadi panduan buat Moms dalam mengasuh Si Kecil.
1. Golongan darah O
Anak bergolongan darah O merupakan anak yang mudah bergaul, percaya diri, penuh ambisi, dan punya jiwa pemimpin. Ia akan mudah bertemu dengan orang baru dan memiliki banyak teman. Moms tak perlu susah-susah menyuruhnya untuk tampil atau mengerjakan sesuatu guna mewujudkan ambisinya. Kendati demikian, di balik kelebihannya tersebut, ia juga memiliki sikap angkuh dan kurang sensitif.
Tips mengasuhnya:
Penting bagi Anda untuk memperkenalkan kebiasaan berbagi pada Si Kecil, misalnya dengan mengajak ia bermain berkelompok, sehingga ia bisa belajar berbagi dan melakukan sesuatu begiliran. Secara perlahan, ia juga akan merasakan bahwa dengan berbagi ternyata ia bisa bermain dengan lebih menyenangkan.
Saat anak gagal, ajarkan ia untuk menerima kegagalan sebagai pelajaran, bukan sesuatu yang membuatnya sedih dan menangis. Misalnya, jika ia tidak sukses memasukkan bola ke gawang lawan, katakan bahwa pemain sepakbola idolanya juga tidak selalu mampu membuat gol. Itu juga menjadi pertanda bahwa ia harus lebih giat berlatih.
2. Golongan darah AB
Si Kecil memiliki sikap tenang, rasional, empati, kritis, namun terkadang masih ragu. Anak dengan golongan darah AB biasanya asyik diajak mengobrol karena ucapan dan tindakannya kadang bisa mengejutkan Anda. Misalnya, saat Anda memberinya susu kotak tanpa sedotan, ia mungkin akan meminta Anda menuangkan susu ke dalam gelas agar ia mudah meminumnya.
Kepribadiannya yang kuat membuatnya bisa melalui hal-hal sulit tanpa emosi. Ia tidak akan marah dengan membanting atau menendang mainan yang belum bisa disusun dengan benar, tapi akan berusaha menyusunnya dengan tenang.
Tips mengasuhnya:
Si Kecil butuh tantangan dan dorongan dari Anda agar tidak ragu jika ingin melakukan sesuatu. Misalnya, saat ia ragu apakah bisa mewarnai dengan bagus atau tidak, katakan padanya bahwa yang penting adalah ia berusaha terlebih dulu. Ia akan mewarnai dengan bagus jika tidak bosan untuk melakukannya secara terus-menerus.
Baca juga: Yuk, Ketahui Karakter Bayi Berdasarkan Gaya Tidurnya
3. Golongan darah A
Anak dengan golongan darah A merupakan pribadi yang perfeksionis, sabar, bertanggung jawab, keras kepala, kaku, dan berlebihan. Anak dengan karakter ini tidak akan keberatan jika sesuatu dilakukan secara lama, yang penting baginya hasilnya memuaskan. Ia justru akan tertekan jika Anda membuatnya terburu-buru dalam melakukan sesuatu.
Tips mengasuhnya:
Agar ia tidak terlanjur menjadi anak yang slow, sebelum mengerjakan tugas, biasakan ia menyiapkan segala sesuatunya. Ajarkan juga pada anak bahwa melakukan sesuatu itu ada batas waktunya.
Untuk membuatnya rileks dan tidak kaku, ajak ia bergabung dengan klub olahraga seperti basket, berenang, futsal, atau kelas seni, sehingga sikap kakunya akan bisa mencair.
4. Golongan darah B
Anak dengan golongan darah B memiliki sifat kreatif, fleksibel, bebas, optimis, pelupa, kurang bertanggung jawab, dan egois. Jika diberikan suatu mainan, Si Kecil dengan golongan darah ini bisa memainkannya dengan cara yang berbeda-beda sesuai keinginannya. Namun keinginannya untuk bebas membuatnya sulit menerima aturan. Karena itu, Moms perlu menerapkan disiplin secara jelas dan tegas.
Tips mengasuhnya:
Agar rasa tanggung jawabnya terasah, libatkan ia saat hendak menerapkan disiplin. Misalnya, bagaimana menurutnya jika ia harus membereskan mainan setelah bermain. Cara ini sekaligus akan mengenalkannya pada konsekuensi jika ia melanggar aturan yang telah disepakati bersama.
Si Kecil bisa asyik main sendiri kendati ia sedang bersama teman-temannya. Agar tidak begitu, Anda perlu mengajaknya bertemu dengan teman-teman atau saudara seusianya, karena pada dasarnya ia anak yang fleksibel dan bisa berteman dengan mudah. (M&B/SW/Foto: Freepik)