Kepala merupakan bagian tubuh dari bayi baru lahir yang sekaligus menjadi rumah bagi matanya yang cantik, hidungnya yang lucu, dan bibir kecilnya yang terus belajar untuk membuat senyuman yang menggemaskan. Tak heran bila kepala menjadi salah satu bagian tubuh bayi yang bisa menarik perhatian banyak orang.
Namun selain itu, masih banyak hal menarik lainnya yang perlu Moms ketahui tentang kepala bayi yang baru lahir, di antaranya:
1. Dibentuk oleh jalan lahir
Secara harfiah, kepala bayi terbentuk sesuai bentuk jalan lahir ibunya. Jadi saat ibu mengejan dan mendorong bayi untuk lahir, bentuk kepala Si Kecil akan menyesuaikan anatomi jalan lahir Anda. Jalan lahir ini biasanya terdiri dari serviks yang membesar dan panggul yang terentang. Karena keduanya biasanya tidak melebar atau meregang, maka terkadang kepala bayi tampak sedikit bengkak atau tidak rata saat lahir.
2. Sudah memiliki rambut yang tebal
Moms, jangan heran ya, bila saat Si Kecil lahir, kepalanya sudah dipenuhi dengan rambut yang tebal. Rambut-rambut halus yang ada di kepalanya ini bersifat sementara dan biasanya memang berwarna gelap. Namun rambut tersebut akan rontok sekitar 3 bulan setelah Si Kecil lahir.
3. Kepala menyumbang 25% dari berat badan bayi
Mungkin tak jarang Anda melihat bayi baru lahir memiliki kepala yang besar. Faktanya, pada bulan pertama atau lebih setelah lahir, kepala bayi memang bisa tampak besar dan tidak proporsional. Kepala bayi juga diketahui membentuk ¼ atau 25% dari seluruh berat badan bayi.
4. Bayi lebih sering menoleh ke kanan
Entah kenapa, bayi lebih suka menoleh ke kanan daripada ke kiri. Ini merupakan refleks yang telah ada sejak bayi baru lahir. Kemungkinan besar ini dikarenakan hal tersebut secara naluriah membuatnya lebih mudah untuk menyusui.
5. Rata-rata ukuran lingkar kepala bayi sama
Bentuk dan ukuran kepala bayi yang baru lahir memang berbeda-beda. Namun rata-rata ukuran lingkar kepala bayi adalah sekitar 13,8 inci atau sekitar 35 cm.
6. Memiliki masalah kulit
Perubahan hormon yang dialami ibu saat hamil dan setelah melahirkan dapat memengaruhi kondisi kulit kepala Si Kecil yang baru lahir. Salah satunya adalah dermatitis seboroik, yaitu gangguan kulit yang menyebabkan kulit kepala Si Kecil terlihat bersisik atau juga bisa disebut cradle cap.
7. Tidur telentang dapat meratakan kepala bayi
Karena kepala bayi baru lahir masih sangat lunak, maka membiarkan bayi Anda tidur dengan posisi telentang dipercaya bisa meratakan bentuk kepalanya Meski tidak benar-benar rata, namun posisi tidur tersebut dapat memengaruhi bentuk bagian belakang kepala Si Kecil.
8. Bentuk kepala bayi dipengaruhi panggul ibu
Pada dasarnya, panggul ibu adalah titik akhir dari jalur lahir. Otot panggul dan ligamen akan meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan rahim dan mendukung kontraksi yang memulai proses persalinan.
Oleh karena itu, jika ibu memiliki panggul yang sangat sempit dan memiliki kapasitas peregangan terbatas, maka kemungkinan kepala bayi berbentuk agak runcing. Sementara, jika ibu memiliki panggul lebar dan tulang pinggul yang serasi, peregangan lebih mudah dan bayi memiliki lebih banyak ruang untuk mendorong keluar, yang berarti kepalanya akan berbentuk lebih bulat.
9. Kepala bayi lebih bulat bila persalinan dilakukan lewat operasi caesar
Bayi yang lahir lewat operasi caesar diketahui memiliki bentuk kepala yang lebih bulat daripada bayi yang lahir secara normal. Pasalnya saat operasi caesar, bayi diangkat langsung dari rahim ibu, yang berarti tidak melewati jalur lahir yang bisa berpengaruh pada bentuk kepala bayi.
10. Kontrol leher bayi membantu meratakan bentuk kepalanya
Saat bayi belajar mengontrol otot lehernya, hal ini juga berdampak pada bentuk kepala dan meratakannya. Bayi biasanya dapat mengontrol otot lehernya setelah sekitar 3 atau 4 bulan, di mana ini bertepatan saat berat badan mereka mulai bertambah sehingga kepalanya tidak terlalu besar. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)