Moms, bukan tanpa alasan Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin selama menjalani masa kehamilan. Salah satu tujuannya adalah untuk memantau perkembangan janin.
Banyak hal yang bisa terjadi pada ibu hamil, salah satunya adalah janin dalam kandungan bisa terhambat pertumbuhannya atau mengalami intrauterine growth restriction (IUGR). Kondisi IUGR ini biasanya ditandai dengan ukuran dan berat badan lahir bayi yang rendah.
Gangguan ini dapat membuat bayi jadi lebih lemah dan rentan terkena beberapa masalah kesehatan. Penyebabnya bisa beraneka ragam, mulai dari ibu maupun kondisi bawaan dari janin.
Faktor Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
Berikut adalah beberapa penyebab serta faktor risiko yang memicu pertumbuhan janin terhambat:
1. Faktor Ibu
⢠Adanya masalah kesehatan selama masa kehamilan, seperti diabetes gestasional, hipertensi, penyakit autoimun, dan penyakit jantung.
⢠Ibu mengalami infeksi selama kehamilan, misalnya rubella dan toksoplasmosis.
⢠Kebiasaan merokok.
⢠Penggunaan obat-obatan terlarang.
⢠Kebutuhan nutrisi ibu selama masa kehamilan tidak terpenuhi dengan baik.
2. Faktor Plasenta
⢠Sindrom twin-to-twin transfusion yang bisa terjadi pada kehamilan kembar.
⢠Kelainan plasenta, seperti plasenta previa dan plasenta abruption.
⢠Kelainan tali pusat.
3. Faktor Janin
⢠Kelainan genetik (chromosomal disorder).
⢠Gangguan pembentukan organ janin atau kelainan bawaan (kongenital).
Pentingnya Pemeriksaan
Adanya masalah pada janin akan sulit diketahui tanpa pemeriksaan ultrasonografi (USG). Oleh sebab itu, Moms sebaiknya melakukan pemeriksaan USG rutin seperti yang disarankan dokter selama masa kehamilan Anda. Melalui pemeriksaan USG, Anda bisa mengetahui:
⢠Perkembangan janin, seperti ukuran lingkar kepala dan badan janin, serta organ-organ tubuhnya.
⢠Kondisi rahim ibu dan organ di sekitarnya, seperti plasenta, ovarium, serta mulut rahim.
⢠Kelainan genetik yang mungkin terjadi pada janin sehingga dokter bisa mengambil tindakan secepat mungkin.
⢠Kapan perkiraan lahir bayi.
Masalah yang Mungkin Timbul
Jika tidak diambil tindakan, terhambatnya pertumbuhan janin bisa menyebabkan sejumlah masalah. Kondisi ini akan meningkatkan risiko bayi harus mendapatkan perawatan intensif (NICU). Pasalnya, bayi yang terlahir dengan kondisi ini akan memiliki daya tahan tubuh lebih rendah dibandingkan bayi yang terlahir normal.
Risiko lain yang mungkin dialami janin yang pertumbuhannya terhambat, adalah:
⢠Mudah mengalami gangguan pernapasan.
⢠Rentan mengalami hipotermia.
⢠Rentan mengalami hipoglikemia.
⢠Anemia.
⢠Gangguan pertumbuhan dan perkembangan setelah dilahirkan.
Oleh sebab itu Moms, pastikan Anda selalu memantau perkembangan janin. Selain itu, Anda juga perlu menjaga pola hidup sehat. Pastikan Anda memenuhi kebutuhan nutrisi setiap hari. Jika perlu, Moms bisa mengonsumsi suplemen khusus ibu hamil sesuai dengan resep dari dokter.
Selain itu, Moms juga perlu mendapatkan cukup istirahat selama masa kehamilan. Hindari merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)