Anda penikmat kopi? Jangan mengonsumsinya terlalu berlebihan karena kafein yang terkandung di dalamnya bisa menimbulkan ketergantungan dan tidak baik bagi jantung Anda. Ya, menurut Dr. dr. Nurmiati Amir, SpKJ(K) kafein masuk ke dalam salah satu kelompok zat yang disalahgunakan bersama dengan alkohol, ganja, halusinogen, inhalansia, opiodia, sedatif, nikotin, dan beberapa zat lainnya.
“Zat-zat ini menimbulkan ketergantungan dan bersifat stimulan. Jadi kalau kita terbiasa minum secangkir kopi, lama-lama akan menjadi 2 cangkir, dan mungkin suatu hari akan bisa sampai 3 cangkir,” ujarnya dalam seminar media tentang gangguan bipolar dengan pemakaian narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya yang diadakan oleh PDSKJI dan Seksi Bipolar dan Gangguan Mood Lainnya bersama BNN dengan didukung oleh PT Abbott Indonesia, pada Rabu (18/06).
Kafein memang masuk ke dalam stimulan, sama halnya dengan rokok. Stimulan berarti hal tersebut dapat memengaruhi sistem saraf pusat sehingga meningkatkan aktivitas otak dan membuat Anda bersemangat dan enerjik. Kalau tidak mengonsumsi kafein, Anda dapat mengalami sakit kepala, tidak bisa berpikir, dan menjadi gelisah. Kekuatan jantung pun hanya mampu menerima 75-80mg kafein dalam sekali minum kopi.
Meski begitu, dr. Diah Setia Utami, SpKJ, MARS., menjelaskan tidak masalah mengonsumsi kafein asal tidak melebihi standar yang seharusnya. “Kafein sudah membahayakan bila dikonsumsi lebih dari 250mg per hari. Satu cangkir kopi yang tidak dicampur dengan apa-apa biasanya sekitar 200cc itu mengandung 50mg. Jadi, boleh minum kopi 5 cangkir per hari. Lebih dari itu dapat membahayakan jantung. Kalau masih minum 1-2 cangkir tidak apa-apa,” tuturnya. (Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)