Payudara bengkak tak hanya bisa dialami oleh Moms yang sedang menyusui, lho. Bagi beberapa perempuan, payudara juga dapat membengkak setiap sebelum mengalami haid. Lalu, bagaimana jika payudara membengkak tanpa didasari kedua alasan tersebut?
Payudara sendiri tersusun atas 4 struktur jaringan utama, yakni jaringan lemak (adiposa), saluran ASI, kelenjar, dan jaringan penghubung. Jaringan lemak adalah bagian yang paling sering mengalami perubahan volume cairan, yang mana bisa menyebabkan payudara bengkak dan terasa nyeri. Selain itu, payudara juga dapat membengkak jika jaringan lainnya mengalami perubahan.
Jadi, apa penyebab payudara bengkak? Payudara membengkak dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari yang ringan hingga yang berbahaya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan payudara menjadi bengkak, Moms.
1. Sindrom pramenstruasi
Fluktuasi hormon selama siklus menstruasi berperan besar menjadi penyebab payudara bengkak. Sebelum haid, produksi estrogen akan meningkat dan mendorong kelenjar dan saluran susu pada payudara membesar. Perubahan ini juga bisa menyebabkan retensi air yang bisa meningkatkan pembengkakan payudara.
2. Kanker payudara
Ada beberapa jenis kanker payudara yang bisa dialami. Kanker payudara tipe inflamatori dapat menyebabkan payudara membengkak sebagai hasil mampatnya pembuluh getah bening. Jaringan payudara juga bisa tampak mengelupas. Jika terdapat tumor, maka payudara dapat tampak keras, bengkak, dan terasa menyakitkan.
3. Pola makan
Pola makan dan minum yang tinggi kandungan kafein serta garam dapat meningkatkan risiko terjadinya pembengkakan pada payudara.
4. Medikasi tertentu
Jika Moms mengonsumsi obat-obatan atau medikasi tertentu yang mengandung maupun mendorong produksi estrogen, seperti pil KB, maka payudara Anda kemungkinan juga dapat membengkak.
5. Kehamilan
Selama hamil, seluruh bagian tubuh Moms dapat mengalami perubahan untuk menyesuaikan kebutuhan Anda dan Si Kecil. Nah, salah satu perubahan yang terjadi adalah payudara yang membengkak.
6. Mastitis
Mastitis adalah infeksi yang terjadi pada saluran ASI. Biasanya, mastitis dialami oleh ibu menyusui. Gejalanya antara lain adalah payudara yang membengkak serta munculnya benjolan yang terasa keras dan nyeri.
7. Fibrokistik payudara
Ada kalanya gumpalan yang tidak bersifat kanker tumbuh pada payudara. Kondisi ini disebut sebagai fibrokistik payudara atau fibrosis payudara. Gumpalan ini muncul akibat terbentuknya jaringan ikat yang berlebihan dan dapat disebabkan oleh peradangan. Gejalanya adalah payudara yang membengkak, nyeri, serta terasa keras dan padat ketika disentuh.
8. Abses payudara
Kondisi ini juga sering disebut sebagai bisul payudara, yakni terdapatnya benjolan pada payudara yang berisi nanah. Abses payudara biasanya disebabkan oleh infeksi dan sering dialami oleh ibu menyusui. Gejala yang dapat muncul antara lain payudara yang membengkak, kemerahan, terdapat gumpalan pada payudara, keluar nanah dari puting, terasa sakit yang tidak tertahankan pada payudara, dan demam.
Segera hubungi dokter jika...
Moms perlu segera menghubungi dokter dan berkonsultasi jika payudara yang membengkak disertai oleh:
⢠Puting yang tampak pecah-pecah
⢠Warna putih atau kulit payudara yang berubah
⢠Kulit payudara tampak penyok
⢠Bengkak parah sehingga menghambat ASI keluar dari payudara setelah melahirkan
⢠Benjolan keras pada payudara tidak hilang seiring siklus menstruasi
⢠Rasa nyeri yang tak tertahankan
⢠Keluarnya cairan yang tidak normal dari payudara. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)