Berdasarkan penelitian terbaru, kehamilan ternyata dapat menular di antara lingkaran pertemanan, yaitu saat salah satu wanita memiliki bayi, temannya akan hamil 2 tahun kemudian. “Studi kami menunjukkan teman lainnya dapat terpengaruh secara signifikan dan kuat saat ada wanita yang melahirkan anak pertama. Dan hal menarik yang perlu dicatat adalah teman semasa SMA berperan pada hal tersebut,” ungkap Nicoletta Balbo, salah seorang postdoctoral researcher asal Milan, Italia, yang ikut serta dalam penelitian.
Balbo dan koleganya, Nicola Barban, melakukan penelitian ini untuk lebih mengerti apa sebenarnya yang menjadi keputusan seorang wanita untuk memiliki anak. Mereka melakukan survey kepada 1.900 wanita Amerika sejak mereka masih di bangku sekolah menengah pada tahun 1990-2009. Ketika para wanita tersebut sudah menginjak usia 26-33 tahun, mereka diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan mereka, termasuk soal pertemanan.
Dari 820 wanita yang menjadi orangtua, rata-rata mereka melahirkan anak pertama di atas 27 tahun dan lebih dari separuhnya menyatakan kehamilan mereka tidak direncanakan. Dilansir melalui WebMD, para ahli menemukan wanita yang sudah merencanakan kehamilannya terjadi saat teman-teman mereka memiliki bayi, kira-kira 2 tahun setelahnya.
Melihat teman hamil dan melahirkan secara positif memengaruhi keinginan seseorang menjadi orangtua. Ini adalah efek jangka pendek bagi orang tersebut, dari saat temannya melahirkan lalu memuncak selama 2 tahun, kemudian keinginan itu menurun. Mengapa bisa begitu? Balbo dan Barban berteori hal ini disebabkan pengalaman persalinan teman adalah sumber penting untuk belajar, karena informasi tentang masa transisi menjadi orangtua yang diberikan cukup relevan dan berguna. (Sagar/DT/Dok. M&B)