FAMILY & LIFESTYLE

5 Pelajaran Hidup dari Maid, Serial Netflix tentang Perjuangan Ibu Tunggal



Meski euforianya tak sebesar Squid Game, Maid tetap merupakan serial apik nan penuh makna yang menarik untuk ditonton. Maid diangkat dari memoir Stephanie Land berjudul Maid: Hard Work, Low Pay and A Mother’s Will to Survive, yang terbit pada tahun 2019 silam.

Serial yang tayang di Netflix sejak awal Oktober lalu ini berfokus pada tokoh Alex yang berjuang untuk hidup mandiri dengan putrinya, Maddy, setelah mengalami penganiayaan mental alias KDRT nonfisik oleh pasangannya, Sean.

Tak hanya berjuang agar lepas dari jeratan pasangan yang toxic, Alex juga berjuang melawan kemiskinan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari bersama Maddy, berjuang mendapatkan hak sebagai ibu sepenuhnya, berjuang menyelamatkan orang-orang yang ia kasihi, dan berjuang menggapai mimpinya untuk lanjut sekolah.

Ya, jika diperhatikan secara seksama, serial ini memberikan banyak pelajaran hidup yang penting bagi penontonnya. M&B sudah merangkum beberapa makna maupun pelajaran hidup yang bisa dipetik saat menonton Maid. Yuk, simak penjelasannya berikut!

1. Percaya dengan insting

Di serial ini ditekankan bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tak hanya berbentuk fisik, tapi juga dapat terjadi dalam bentuk emosi atau mental. Lalu, kapan pasangan bisa melakukan KDRT nonfisik? Jawabannya, percayalah pada insting Anda.

Pada beberapa korban KDRT, mungkin akan terasa sulit untuk membedakan mana kekerasan dan mana yang bukan, karena kebiasaan dan lingkungan abusive yang sudah terbentuk. Namun, jika Anda mulai merasa bahwa ada yang salah dalam hubungan Anda, atau Anda merasa diperlakukan dengan tak wajar maupun terlalu dikekang, maka Anda perlu memercayai insting tersebut. Segera mencari bantuan atau teman bicara adalah tindakan pertama yang harus Anda lakukan.

2. Jangan ragu untuk cari bantuan

Pada awalnya, Alex cukup ragu untuk terbuka dan meminta bantuan dari sekitarnya atau tenaga profesional, dan hidupnya tak kunjung membaik bahkan makin sulit. Namun kemudian saat ia mulai membuka diri dan berani untuk menerima bantuan, baik dari Regina (majikannya) maupun dari petugas sosial, hidupnya mulai berangsur membaik dan ia berhasil menemukan titik cerah. Karena itu, jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang-orang di sekitar jika Anda membutuhkannya ya, Moms.

3. Selalu berbuat baik

Percayalah, kebaikan akan menemukan jalan kembali menuju Anda. Apa jadinya jika Alex kabur menyelamatkan dirinya (ya, saat ia menggunakan rumah Regina untuk kencan) daripada mendengarkan curhat Regina? Atau jika ia tak bersedia membersihkan rumah pengepul barang dengan harga murah? Mungkin persahabatan dengan Regina (yang akan membantunya bebas dari kekangan Sean) tak akan terbentuk, atau jenjang kariernya juga tidak akan terbuka, kan. Oleh karena itu, selalu berbuat baik, meski di momen paling buruk pun, akan mendatangkan kebaikan lainnya.

4. Yakinlah dengan diri sendiri

Dengan berbagai tindakan penganiayaan, korban KDRT dapat menjadi lemah dan tidak berdaya. Pada kasus lain tanpa KDRT, seorang ibu cenderung mengalah dengan kondisi dan keadaan yang ada. Padahal, menjadi seorang ibu tak berarti Anda perlu merelakan seluruh mimpi Anda.

Pada akhirnya, Alex dapat menemukan cara di mana ia bisa tetap merawat Maddy sembari mewujudkan mimpinya, setelah bertahun-tahun hidup dalam belenggu KDRT. Tidak ada yang mustahil untuk dicapai. Asalkan Moms yakin dengan diri sendiri, berbagai keinginan dan tujuan tetap bisa digapai.

5. Memahami proses

Tidak ada hal baik yang muncul secara instan. Segala hal perlu diupayakan dan prosesnya perlu dijalani. Namun dengan kondisi yang karut marut, mungkin Moms sering kali tak menyadari proses yang sedang dijalani. Ya, proses perjuangan Moms mungkin tetap dapat tampak kacau dan tak menentu. Akan tetapi selama Anda masih berusaha, maka segala kekacauan yang dialami merupakan langkah lebih dekat dengan tujuan Anda. Meski Alex sudah berhasil keluar dari rumah bersama Maddy, segala hal masih tampak kacau (bahkan ia dan Maddy sempat mengalami infeksi jamur saat berhasil mendapat tempat tinggal mandiri). Namun ia tak pantang menyerah dan tetap berupaya menjalaninya.

Jika Moms merasa mengalami KDRT, baik fisik maupun nonfisik, segera cari teman bicara atau lapor ke layanan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di 129, atau melalui WhatsApp di 08111129129. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Netflix)