Ketika anak Anda memasuki masa pubertas, semuanya akan berubah. Tak hanya perubahan suasana hati (mood) dan menstruasi (untuk perempuan), tapi juga perubahan hormon yang merangsang kelenjar keringat. Ini menyebabkan adanya peningkatan produksi keringat yang berarti juga meningkatkan kemungkinan bau badan pada anak.
Peningkatkan produksi keringat hingga menimbulkan bau badan pada anak remaja ini bisa menurunkan tingkat kepercayaan diri dalam berkehidupan sosial. Nah, berikut ini beberapa penyebab bau badan pada anak remaja dan cara mengatasinya,Moms!
Penyebab bau badan pada anak remaja
Dikutip dari laman Verywell Family, salah satu penyebab utama bau badan pada anak remaja adalah karena adanya perubahan hormon yang merangsang kelenjar keringat menjadi lebih aktif, sehingga menyebabkan peningkatan produksi keringat.
Faktanya, menurut sebuah ulasan di Dermatological problems of the puberty, perubahan hormon pada anak remaja bisa menyebabkan peningkatan produksi keringat, terutama di area ketiak dan selangkangan. Keringat berlebih ini sangat mudah menarik bakteri untuk berkembang biak, kemudian bercampur dan menimbulkan bau tidak sedap pada anak.
Kelenjar adrenal yang mencapai kematangan lebih awal daripada biasanya, atau biasa disebut adrenarche prematur, juga bisa menyebabkan timbulnya bau badan pada remaja.
Selain itu, tidak menjaga kebersihan, termasuk malas mandi dan tidak rutin mengganti pakaian, juga bisa menjadi penyebab lain munculnya bau badan pada anak. Adanya masalah kesehatan tertentu seperti masalah ginjal atau hati, fish odor syndrome, dan hiperhidrosis bisa menambah daftar penyebab munculnya bau badan pada anak remaja.
Baca juga: 7 Tips Ampuh untuk Atasi Bau Badan Menyengat
Cara mengatasi bau badan pada anak remaja
1. Rajin mandi
Anak-anak di usia remaja sering kali melewatkan mandi. Padahal, mandi menjadi hal yang wajib dilakukan untuk mencegah bau badan. Oleh karena itu, ingatkan anak Anda untuk mandi 2 kali sehari atau setelah melakukan aktivitas berat dan berkeringat ya, Moms. Pastikan juga ia membersihkan tubuh dengan benar dari ujung kepala hingga ujung kaki, termasuk di bawah lengan, di selangkangan, punggung, daerah panggul, dan kaki.
2. Mencuci pakaian
Pakaian anak Anda mungkin terlihat bersih, tapi jika ia berlari dari satu kelas ke kelas lainnya atau banyak berkeringat saat berjalan pulang dari sekolah, kemungkinan pakaiannya tidak sebersih yang Anda kira. Pakaian bisa menjadi sarang bakteri penyebab bau badan. Oleh karena itu, selalu ingatkan anak Anda untuk tidak menggunakan satu pakaian berulang kali tanpa dicuci bersih, meskipun itu baju favoritnya.
Sebagai tips, Anda bisa mengajarkan anak Anda untuk mencuci pakaiannya sendiri. Ini bisa mengajarkan tanggung jawab pada anak sekaligus mengurangi pekerjaan Moms juga, kan.
3. Menggunakan deodoran
Cara lainnya yang dapat dilakukan untuk mengurangi bau badan pada anak remaja adalah dengan menggunakan deodoran. Ketika memasuki usia remaja, kenalkan anak dengan deodoran yang dapat mengurangi bau badan.
Produk deodoran tersedia dalam berbagai aroma, jadi biarkan anak Anda memilih satu aroma yang ia sukai. Atau, jika anak Anda memiliki kulit sensitif, tersedia pula produk deodoran non-fragrance yang bisa menjadi pilihan terbaik.
4. Membatasi konsumsi makanan pedas
Membatasi asupan makanan pedas dapat membantu mengatasi bau badan pada anak. Ini karena mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan produksi keringat meningkat yang bisa menimbulkan bau badan. Menurut artikel yang dipublikasikan dalam jurnal Chemical Senses, mengonsumsi bawang putih, bawang merah, ikan, dan daging merah dalam jumlah yang besar telah dikaitkan dengan peningkatan bau badan pada beberapa orang.
Baca juga: 5 Makanan yang Menjadi Penyebab Bau Badan
5. Berkonsultasi dengan dokter
Jika Anda sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi bau badan pada anak remaja Anda, tapi belum mendapatkan hasil yang diharapkan, bisa jadi bau badan anak Anda disebabkan karena adanya kondisi medis tertentu. Misalnya, ada beberapa penyakit metabolik genetik yang dapat menyebabkan bau badan pada anak, seperti trimetilaminuria, yang juga dikenal sebagai fish odor syndrome. Orang dengan kondisi ini tidak dapat memecah trimetilamina, senyawa kimia yang memiliki bau menyengat. Hal ini menyebabkan urine, napas, dan keringat menjadi berbau menyengat dan mengakibatkan bau badan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan bau badan pada anak adalah termasuk diabetes dan masalah ginjal atau hati. Sementara itu, produksi keringat berlebih juga dapat disebabkan oleh hiperhidrosis, karena hipertiroidisme atau kondisi terkait stres.
Jika Anda curiga adanya kondisi medis tertentu yang mendasari munculnya bau badan pada anak Anda, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut ya, Moms. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: 8Photo/Freepik)