KID

Awas! Ini Bahaya Anak Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula



Siapa sih yang tidak suka dengan makanan atau minuman yang rasanya manis? Hampir semua orang, khususnya anak-anak, suka sekali jenis makanan dan minuman yang mengandung gula ini.

Efek Konsumsi gula berlebih pada tubuh

Namun Moms tentunya sudah mengetahui bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula bisa mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil. Efek konsumsi gula berlebih bisa meliputi:

  • Kerusakan gigi, terutama jika anak tidak dibiasakan menggosok gigi secara rutin dengan baik dan benar.
  • Obesitas pada anak, khususnya jika konsumsi makanan dan minuman manis tidak dibarengi dengan aktivitas fisik.
  • Meningkatnya risiko anak terkena penyakit diabetes yang bisa berimbas pada fungsi organ tubuh.
  • Anak mengalami kecanduan gula sehingga mengganggu asupan nutrisi lain ke dalam tubuhnya.

Batas aman konsumsi gula

Mengatasi kerusakan gigi, obesitas, serta diabetes pada anak bukanlah perkara mudah. Oleh sebab itu, Moms perlu melakukan langkah pencegahan sebelum Si Kecil mengalami gangguan kesehatan tersebut. Caranya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, mengatur asupan gizi anak, serta membatasi konsumsi gulanya sejak usia dini.

Perlu diketahui, tubuh hanya membutuhkan gula kurang dari 10 persen dari total asupan energi atau setara dengan 50 gram gula per hari. Untuk lebih jelasnya, Moms bisa mengikuti anjuran konsumsi gula per hari berikut ini:

  • 2-5 sendok teh untuk anak berusia 3 tahun
  • 2,5-6 sendok teh untuk anak berusia 4-6 tahun
  • 4-8 sendok teh untuk anak berusia 7-12 tahun
  • 5-9 sendok teh untuk anak berusia 13 tahun hingga dewasa.

“Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi gula lebih dari 50 gram per orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengatur asupan gula dan gizi anak sejak dini sesuai dengan kebutuhannya, karena pola makan yang tidak seimbang serta mengonsumsi gula secara berlebihan akan berdampak pada masa depan anak,” jelas Spesialis Gizi Klinik, dr. Putri Sakti, M.Gizi, Sp.GK, AIFOK, dalam acara peluncuran Milo Less Sugar pada Kamis, 11 November 2021.

“Selain gula dan gizi, orang tua juga harus memperhatikan aktivitas fisik anak agar tetap seimbang, mengingat saat ini pembatasan kegiatan di luar rumah menjadi tantangan yang dihadapi selama pandemi”, lanjut dr. Putri.

Minuman cokelat rendah gula

Menyadari betapa penting menjaga asupan gula, khususnya pada anak, Nestle Indonesia meluncurkan Milo Less Sugar. Sebagai catatan, Milo Less Sugar merupakan minuman cokelat bergizi pertama di Indonesia dengan 0 gram sukrosa atau tanpa penambahan gula pasir.

Rasa manis pada Milo Less Sugar berasal dari rasa manis alami bahan-bahan yang digunakan, seperti malt dan bubuk kakao. Minuman cokelat ini mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi, serta kombinasi vitamin B2, B3, B6, C, dan D, yang cocok untuk mendukung aktivitas harian anak.

“Penting bagi para orang tua agar meningkatkan kesadaran dan mulai memperhatikan informasi gizi yang tertera pada produk terutama kandungan gula sebelum membeli,” ucap Corporate Nutritionist Nestle Indonesia, Eka Herdiana.

“Hadirnya MILO Less Sugar tanpa penambahan gula pasir menjadi salah satu pilihan lebih sehat dan lezat bagi keluarga Indonesia, karena memiliki gizi dari ekstrak malt (barley), susu, dan juga bubuk kakao untuk membantu penuhi kebutuhan gizi harian dalam mendukung aktivitas. Segelas MILO Less Sugar juga mengandung protein yang membantu membangun, dan memperbaiki jaringan tubuh serta sebagai sumber serat,” imbuhnya. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik, Milo Nestle)