Memiliki keturunan mungkin merupakan keinginan bagi banyak pasangan yang menikah. Namun pada beberapa pasangan, hal ini tak mudah didapatkan karena adanya masalah kesuburan atau kemandulan. Mengutip Mayo Clinic, kemandulan terjadi ketika pasangan tak kunjung hamil meski telah melakukan hubungan intim berulang kali tanpa kontrasepsi selama setahun atau lebih.
Kemandulan atau infertilitas dapat dialami oleh salah satu pasangan, kedua pasangan, atau akibat kombinasi faktor lainnya. Selain itu, baik pria maupun wanita bisa mengalami kemandulan. Kali ini M&B sudah merangkum beberapa hal yang dapat menyebabkan kemandulan pada pria. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Baca juga: Hati-hati Dads, Ini Ciri-ciri Pria Mengalami Lemah Syahwat
Kemungkinan penyebab kemandulan pada pria
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seorang pria menjadi mandul atau tidak subur. Berikut ini beberapa hal yang umum menyebabkan kemandulan pada pria.
1. Produksi atau fungsi sperma yang abnormal
Sperma dapat berfungsi tak normal akibat kondisi kesehatan tertentu, seperti testis yang tak turun ke posisi seharusnya, cacat genetik, diabetes, infeksi klamidia, gonore, atau HIV. Pembuluh darah yang membesar pada testis juga dapat memengaruhi kualitas sperma.
2. Masalah pengiriman sperma
Sperma yang tak mampu sampai ke ovarium dengan layak atau optimal juga bisa menyebabkan seorang pria menjadi mandul. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan seksual seperti ejakulasi dini atau masalah genetik tertentu seperti cystic fibrosis.
Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh gangguan struktural, yakni masalah apa pun yang menyebabkan terjadinya penyumbatan pada saluran kelamin. Kecelakaan pada organ reproduksi juga bisa menghambat penyaluran sperma menuju rahim.
3. Paparan berlebihan terhadap faktor lingkungan
Lingkungan sekitar bisa mendorong kemandulan pada pria. Contohnya, radiasi serta paparan terhadap pestisida maupun bahan kimia lainnya. Selain itu, kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, memakai steroid anabolic, medikasi tertentu (seperti medikasi tekanan darah tinggi), dan depresi juga bisa memengaruhi kesuburan seorang pria. Kebiasaan yang menyebabkan paparan terhadap suhu panas, seperti mandi air panas atau sauna, juga bisa meningkatkan suhu tubuh yang berpengaruh pada produksi sperma.
4. Kerusakan akibat kanker maupun perawatannya
Kanker testis atau prostat bisa memengaruhi kesuburan seorang pria. Selain itu, kemoterapi atau radiasi perawatan kanker bisa merusak produksi sperma.
Beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan
Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang pria mengalami kemandulan. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko kemandulan pada pria.
1. Umur. Pria berusia di atas 40 tahun cenderung rentan mandul dibandingkan pria yang lebih muda. Selain itu, puber yang terlambat maupun terlalu cepat juga bisa meningkatkan risiko kemandulan pada pria.
2. Konsumsi. Merokok dapat menurunkan kemungkinan untuk hamil. Merokok juga mengurangi efektivitas perawatan kesuburan. Selain itu, risiko disfungsi ereksi dan rendahnya jumlah sperma juga bisa meningkat akibat merokok.
3. Konsumsi alkohol. Bagi pria, mengonsumsi minuman beralkohol bisa menurunkan jumlah dan kemampuan hidup sperma.
4. Berat badan berlebih atau kurang. Jumlah sperma pada air mani bisa dipengaruhi oleh berat badan pria.
5. Masalah olahraga. Gaya hidup yang kurang aktif bisa mendorong obesitas maupun gangguan keseimbangan hormon yang berujung pada meningkatnya risiko kemandulan.
Mengatasi dan merawat kemandulan pada pria
Metode perawatan kemandulan pada pria bisa berbeda-beda sesuai dengan penyebabnya. Bantuan kesuburan seperti inseminasi artifisial, IVF, serta intracytoplasmic sperm injection (ICSI), bisa membantu keberhasilan kehamilan. Jika Dads memiliki gangguan hormon yang menyebabkan kemandulan, maka terapi hormon bisa dilakukan.
Dokter mungkin juga akan menyarankan untuk menjalani tindakan bedah guna mengatasi masalah yang menyebabkan gangguan produksi sperma. Contohnya, operasi dilakukan untuk mengatasi pembuluh darah yang membengkak pada buah zakar demi meningkatkan kualitas produksi sperma pria. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Drobotdean/Freepik)