Moms mungkin adalah salah satu pejuang dalam mengatasi jerawat. Permasalahan kulit yang satu ini tidak hanya terjadi pada wajah, tetapi juga bisa muncul di area tubuh lain seperti di punggung. Karenanya, penanganan masalah jerawat tidak tepat jika dilakukan dengan perawatan menggunakan skincare kosmetik saja. Padahal, jerawat tergolong sebagai penyakit infeksi yang harus ditangani secara serius dan benar.
“Fakta ilmiah mencatat bahwa jerawat atau yang secara medis disebut acne vulgaris sebenarnya termasuk golongan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu, jerawat juga disebabkan oleh gabungan beberapa penyebab, antara lain proses peradangan, produksi kelenjar minyak sebum yang berlebihan, ketidakseimbangan hormonal, dan sumbatan kelenjar minyak di kulit,” jelas dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia.
Namun, banyaknya produk kosmetik bebas yang mengklaim dapat menyembuhkan penyakit jerawat secara instan makin marak. Bahkan, muncul mitos-mitos seputar jerawat yang membuat seseorang mengabaikan masalah kulit ini. Hal tersebut membuat masyarakat awam justru memiliki mispersepsi mengenai masalah jerawat dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa mitos yang sering Anda dengar di antaranya:
- Masalah jerawat hanya dialami selama masa remaja dan orang tua tidak akan berjerawat.
- Jerawat hanya terjadi di daerah wajah. Agar tuntas, jerawat harus dirawat dengan facial/dipencet dan isinya harus dikeluarkan.
- Jerawat dapat diobati dengan skincare atau perawatan wajah di salon.
- Jerawat disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu (kacang dan makanan berlemak).
- Jerawat hanya terjadi pada saat menstruasi dan biasanya akan sembuh sendiri.
- Muncul istilah seperti jerawat batu, jerawat buntet, dan lainnya yang sebenarnya tidak dikenal secara medis.
Faktor penyebab timbulnya jerawat
Menurut dr. Anthony, masalah jerawat bisa timbul karena beberapa alasan, seperti paparan bakteri, gangguan secara hormonal, serta suhu udara yang dapat menyumbat kelenjar minyak di kulit.
“Secara rasional, karena salah satu faktor penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran keluar kelenjar sebaseus/minyak serta produksi minyak yang berlebihan oleh kelenjar ini pada suhu panas, maka sangatlah wajar kasus penyakit jerawat sangat tinggi pada orang yang tinggal di daerah tropis, khususnya di Indonesia” jelas dr. Anthony.
Tidak hanya itu, munculnya jerawat juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup, kesehatan mental dan tingkat stres, personal hygiene, komitmen dan ketaatan pasien dalam berobat, serta kesadaran dan mindset pasien yang benar terhadap penyakit ini.
Hal lain yang juga tidak bisa diabaikan adalah faktor genetik yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi jerawat. Karakter kulit seorang anak terbentuk dari gabungan karakter kulit kedua orang tuanya, sehingga berpeluang besar menurunkan karakter kulit yang sama.
“Misalnya orang tua laki-laki atau perempuan (keduanya) memiliki karakter kulit berminyak, maka anaknya pasti akan memiliki kulit yang berminyak. Kalau orang tuanya berjerawat, anaknya sekitar 70-80 persen akan berjerawat karena memang karakteristik kulitnya sama,” tambah dr. Anthony.
Tuntaskan jerawat secara medis
Moms tentu diharapkan dapat membedakan mana mitos dan mana fakta seputar jerawat yang perlu dipahami. Dengan begitu, Anda bisa menentukan proses penyembuhan yang tepat sesuai anjuran secara medis. Sebab meski tidak mematikan, penyakit jerawat dapat mengganggu penampilan, kepercayaan diri, hingga kesehatan mental.
Untuk proses pengobatannya sendiri, dokter akan menilai dari tingkat keparahannya, yaitu kategori ringan, sedang, dan berat. Dari segi bentuk, jerawat dapat dikategorikan sebagai jerawat kecil, bernanah, serta benjolan yang besar.
“Sedangkan dari lokasinya, jerawat dapat terjadi di wajah, dada, pungung, dan lengan. Semakin parah dan luas lokasi jerawat, maka diperlukan pengobatan yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahan, mulai dari pemberian resep obat topikal/oles, oral, dan tindakan medis yang diperlukan,” ujar dr. Anthony.
Karena tergolong sebagai penyakit infeksi kulit, jerawat akan bisa disembuhkan dengan proses yang bertahap dalam jangka sedang hingga panjang. Untuk itu, Anda perlu memiliki komitmen, disiplin, dan mengikuti setiap arahan dokter selama menjalani prosesnya. Dengan begitu, masalah jerawat bisa teratasi hingga tuntas tanpa bekas. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Freepik)