Moms, pernah mengalami air susu ibu (ASI) seret atau produksinya tidak lancar? Penyebabnya ternyata bukan selalu soal asupan gizi atau kebiasaan menyusui ibu, lho. Produksi ASI yang kurang lancar bisa disebabkan Anda mengalami hipoplasia payudara.
Hipoplasia merupakan kondisi perkembangan tidak sempurna dari jaringan maupun organ. Nah, hipoplasia payudara adalah kondisi yang menyebabkan payudara kekurangan jaringan kelenjar. Akibatnya, bentuk payudara cenderung menyerupai tabung, tidak seperti bentuk kebanyakan payudara wanita yang berbentuk bulat penuh.
Pada umumnya, wanita yang mengalami hipoplasia payudara memiliki ukuran payudara yang kecil. Namun menurut situs La Leche League International, penderita hiplopasia payudara tidak selalu ditandai dengan payudara yang berukuran kecil. Ada wanita yang mengalami hipoplasia, tapi ukuran payudaranya tergolong normal.
Hanya saja, wanita yang mengalami hipoplasia payudara biasanya memiliki bentuk dan letak yang tidak normal. Ciri hipoplasia payudara antara lain:
- Jarak antara payudara kanan dan kiri bisa berjauhan.
- Ukuran areola yang tidak proporsional dan terlihat terlalu besar.
- Sebagian penderita hipoplasia memiliki bentuk payudara yang tidak simetris atau salah satu payudara berukuran lebih besar.
- Muncul stretch mark di area payudara.
- Ibu yang mengalami hipoplasia kemungkinan juga tidak mengalami perubahan bentuk payudara selama masa kehamilan atau setelah melahirkan.
Memengaruhi produksi ASI
Hipoplasia bisa terjadi sejak masa pubertas. Namun pada umumnya, kondisi ini baru terdeteksi saat seorang wanita memasuki masa kehamilan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ibu yang mengalami hipoplasia payudara biasanya tidak mengalami fase perubahan bentuk payudara seperti yang dirasakan kebanyakan ibu hamil. Pada umumnya, ukuran payudara akan membesar saat seorang wanita hamil.
Bagi ibu yang tengah menyusui, hipoplasia payudara bisa memengaruhi produksi ASI. Pasalnya, suplai ASI biasanya ditentukan oleh ukuran jaringan lemak di payudara. Pada penderita hipoplasia, kelenjar payudara tidak berkembang maksimal sehingga tubuh bisa kekurangan prolaktin dan jumlah kelenjar yang menghasilkan ASI pun hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Oleh sebab itu, Moms yang mengalami hipoplasia payudara sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau konsuler laktasi untuk mencari solusi ASI tidak lancar yang diakibatkan oleh gangguan kesehatan yang satu ini.
Penyebab hipoplasia payudara
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang memicu terjadinya hipoplasia pada wanita. Namun beberapa penelitian mengklaim bahwa kondisi ini bisa dipengaruhi oleh faktor genetik yang memicu adanya gangguan hormon atau faktor lingkungan (radiasi dan paparan zat kimia).
Hipoplasia payudara sesungguhnya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, sebagian wanita yang menderita gangguan kesehatan ini memilih untuk menjalankan operasi karena faktor estetika atau kurang percaya diri yang diakibatkan bentuk payudara yang tidak sebagaimana mestinya. Sedangkan bagi ibu menyusui, biasanya dilakukan tindakan seperti mengonsumsi galaktagog guna membantu merangsang produksi ASI bagi mereka yang menderita hipoplasia payudara ringan. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)