Manis dan menyegarkan, itulah alasan banyak orang menyukai air tebu. Tak hanya itu, air tebu juga dipercaya punya khasiat untuk kesehatan dan sudah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional, seperti untuk mengurangi inflamasi dan meningkatkan kesehatan ginjal. Tak sedikit juga yang meyakini air tebu punya manfaat bagi penderita diabetes. Benarkah begitu?
Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) di dalam darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.
Dilansir dari situs Alodokter, glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Glukosa atau kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung.
Pada penderita diabetes, pankreas tak mampu memproduksi insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak mampu menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Mengingat tubuh penderita diabetes kesulitan mengolah glukosa, maka mereka disarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman manis. Lantas bagaimana dengan air tebu?
Kandungan air tebu
Mengutip laman Hello Sehat, air tebu memang berasal dari tanaman tebu yang notabene merupakan penghasil gula. Akan tetapi, air tebu tidak sepenuhnya mengandung gula murni.
Perlu diketahui, sebagian besar komposisi air tebu terdiri dari 70-75 persen air dan 10-15 persen serat. Sementara itu, kandungan gula alaminya berada di kisaran 13-15 persen.
Air tebu dapat dikonsumsi dalam bentuk aslinya, tetapi ada juga yang diolah dan dikemas terlebih dulu. Apabila Anda mengonsumsi air tebu dalam bentuk asli tanpa melalui proses kimia, maka minuman ini mengandung antioksidan tinggi seperti fenolik dan flavonoid.
Kandungan antioksidan inilah yang membuat air tebu memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk untuk mereka yang menderita diabetes. Antioksidan dapat menghambat produksi radikal bebas intraseluler atau meningkatkan kemampuan enzim pertahanan terhadap radikal bebas guna mencegah munculnya stres oksidatif dan komplikasi vaskular terkait diabetes.
Bermanfaat, tetapi …
Dalam bentuk murni atau alaminya, air tebu memang memiliki khasiat bagi kesehatan, termasuk untuk penderita diabetes. Namun satu hal yang perlu diingat, air tebu juga memiliki kandungan sukrosa, yaitu jenis gula yang sama dengan kandungan pada gula tebu.
Berdasarkan data dari Departemen Pertanian AS (USDA), dalam 1 gelas air tebu atau sekitar 240 ml, terkandung 50 gram gula yang setara dengan 12 sendok teh gula. Jadi, bisa dibayangkan betapa besarnya kandungan gula yang masuk ke tubuh apabila Anda mengonsumsi segelas air tebu.
Hal inilah yang membuat pasien diabetes tak boleh terlalu banyak mengonsumsi air tebu. Pasalnya, segelas air tebu memiliki kandungan gula yang sangat tinggi sehingga akan dengan mudah menaikkan gula darah, terutama buat mereka yang tubuhnya memiliki masalah dalam mengontrol glukosa.
Perlu diketahui, air tebu termasuk salah satu minuman dengan indeks glikemik rendah. Namun, minuman tersebut mempunyai beban glikemik yang tinggi.
Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan bisa meningkatkan kadar gula darah, sedangkan beban glikemik menunjukkan jumlah gula pada makanan yang berpengaruh pada kenaikan gula darah. Dengan kata lain, mengonsumsi air tebu bisa tetap membuat kadar gula darah melonjak naik karena kandungan gula alaminya yang besar.
Karena itu, meski sering disebut-sebut sebagai minuman tradisional kaya manfaat, Anda tetap harus membatasi konsumsi air tebu. Hal ini tidak hanya berlaku buat penderita diabetes, melainkan juga buat orang yang sehat guna menjaga agar kadar gulanya tak melonjak tinggi. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Pixabay)