Ingin mengubah bentuk hidung, tapi takut menjalani operasi? Tanam benang hidung atau threadlift dianggap bisa menjadi solusi dari masalah tersebut. Tapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan tanam benang hidung?
Tanam benang hidung merupakan prosedur menanam benang di area antara bawah kulit dan di atas tulang hidung untuk memperbaiki bentuknya dan mengubah bentuk atau sudut hidung agar sesuai keinginan. Seperti dilansir laman SehatQ, tanam benang hidung bisa dilakukan menggunakan benang polydioxanone (PDO) yang bisa diserap sepenuhnya oleh tubuh manusia.
Tidak seperti operasi hidung yang membutuhkan prosedur bertahap dan memakan waktu cukup lama, tanam benang hidung bisa dilakukan dengan cepat. Pada umumnya, proses untuk menanamkan benang pada hidung hanya memakan waktu kurang dari satu jam.
Oleh sebab itu, prosedur ini kerap disebut sebagai “lunchtime nose job”. Setelah melakukan prosedur tanam benang, seseorang bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Bagaimana prosedur tanam benang hidung?
Sebelum memulai prosedur tanam benang hidung, biasanya dokter akan mengaplikasikan anestesi lokal di area hidung. Lalu, dokter akan menempelkan benang di sepanjang jembatan hidung (nasal bridge) dan septum (dinding yang membagi hidung menjadi dua). Pemasangan benang ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana proyeksi bentuk hidung selanjutnya.
Benang ini akan ditempatkan di bawah permukaan kulit untuk membuat jembatan hidung menjadi lebih tinggi. Selain itu, tanam benang hidung juga memberi stimulus pembentukan kolagen sehingga hidung akan menjadi lebih mancung.
Sebagai catatan, jumlah benang yang ditanamkan bisa berubah sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang. Biasanya sebelum prosedur dilaksanakan, pasien akan berkonsultasi dengan dokter mengenai bentuk hidung yang diinginkan dan berapa benang yang diperlukan. Perubahan bentuk hidung akan langsung terlihat setelah prosedur dilakukan.
Apakah ada risikonya?
Yes! Seperti kebanyakan prosedur kecantikan lainnya, prosedur tanam benang hidung juga memiliki risiko tersendiri. Salah satu risikonya adalah infeksi. Hal ini bisa terjadi jika prosedur dilakukan secara sembarangan, menggunakan peralatan yang tidak steril, atau oleh orang yang tidak berkompetensi melakukan prosedur tanam benang hidung.
Ada juga risiko berupa reaksi alergi yang mungkin timbul dari penggunaan anestesi atau bahkan benang yang digunakan dalam prosedur ini. Jadi, Anda disarankan untuk melakukan tes alergi sebelumnya atau mencari informasi lengkap mengenai hal ini.
Selain itu, ketika benang dimasukkan terlalu dalam, hal tersebut bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau bahkan tidak memberikan efek yang diharapkan. Apabila seseorang tidak suka dengan hasil tanam benang hidung yang sudah dilakukan, maka tak ada cara untuk mengubahnya. Namun, hasil dari tanam benang hidung akan hilang dengan sendirinya setelah 1-2 tahun.
Mengurangi faktor risiko
Guna mencegah terjadinya komplikasi atau timbulnya masalah lain, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mengurangi faktor risiko saat melakukan prosedur tanam benang hidung.
1. Pahami betul prosesnya dan risiko yang mungkin timbul.
2. Cari dokter atau klinik yang memang memiliki reputasi tepercaya.
3. Jangan langsung percaya testimoni positif. Sebaiknya Anda mencari tahu lebih banyak soal kinerja dokter tersebut sebelum memutuskan untuk menggunakan jasanya.
4. Meminta penjelasan lengkap dari dokter soal prosedur tanam benang hidung dan apa yang akan dialami selama prosedur berlangsung serta sesudahnya. Dokter yang memiliki reputasi baik biasanya tak segan untuk memberikan keterangan lengkap mengenai tindakan medis yang dilakukannya.
5. Perhitungkan semua perubahan yang mungkin terjadi, termasuk reaksi tubuh yang akan dialami.
(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)