FAMILY & LIFESTYLE

6 Ciri Orgasme pada Wanita yang Perlu Pria Ketahui



Mampu membuat wanita mencapai orgasme saat bercinta bisa menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang pria. Namun, tak sedikit pria yang tidak menyadari apakah pasangannya benar-benar mencapai kepuasaan saat bercinta atau sekadar melakukan fake orgasm.

Bukan hanya pria, bahkan wanita sendiri terkadang juga tidak tahu apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia tengah mencapai orgasme. Faktanya, ciri orgasme pada wanita memang tidak sejelas pada pria sehingga lebih sulit untuk diidentifikasi.

Menurut peneliti di bidang seks, William Masters dan Virginia Johnson, wanita biasanya melalui empat tahap dalam bercinta, yaitu:

  • Excitement: rasa menggebu-gebu saat mendapat rangsangan.
  • Plateu: tekanan seksual yang muncul menjelang orgasme. Biasanya di saat itu detak jantung dan napas wanita akan semakin cepat.
  • Orgasm: sensasi menyenangkan yang disertai dengan getaran pada otot di sekitar vagina.
  • Resolution: periode setelah orgasme ketika tubuh mulai terasa rileks. Selain itu detak jantung dan napas pun akan kembali normal.

Lantas apa saja yang menjadi ciri-ciri orgasme pada wanita?

1. Refleks mencengkeram

Seperti telah disebutkan, menjelang orgasme biasanya terjadi peningkatan detak jantung dan napas. Ketika orgasme, tak jarang wanita pun melakukan gerak refleks mencengkeram atau memegang kuat tubuh pasangan. Wanita juga cenderung semakin merapatkan tubuh kepada pasangannya saat mencapai kepuasan seksual.

2. Puting payudara mengeras

Bukan hanya vagina, payudara juga termasuk area sensitif bagi wanita. Jadi, jangan heran jika puting payudara terlihat mengeras saat wanita terangsang atau mengalami orgasme. Selain itu, areola atau bagian gelap di sekitar puting payudara juga tampak semakin melebar ketika orgasme.

3. Kontraksi otot area intim

Saat mencapai orgasme, biasanya juga terjadi kontraksi otot di sekitar panggul dan di sekitar rahim. Seorang wanita akan merasakan dinding vaginanya berdenyut dengan intensitas berbeda pada setiap orang. Sebagai catatan, kontraksi ini bisa menyebabkan kram setelah orgasme atau disorgasmia yang terasa tidak nyaman bagi sebagian wanita.

4. Gerakan refleks

Gerakan refleks saat wanita orgasme bukan cuma mencengkeram. Perlu diketahui, orgasme dikendalikan oleh sistem saraf otonom sehingga memicu gerak refleks, misalnya kejang otot di beberapa bagian tubuh, munculnya gerak tubuh tertentu, hingga mengeluarkan suara tanpa disadari.

5. Sensasi lepas kendali

Orgasme juga bisa menyebabkan otak kehilangan kendali selama beberapa saat. Hal ini dikarenakan bagian otak yang mengendalikan tindakan tidak bekerja saat orgasme sehingga menimbulkan sensasi lepas kendali.

6. Tubuh menjadi rileks

Saat mencapai orgasme, tubuh wanita akan melepaskan beberapa hormon, termasuk endorfin dan prolaktin. Pelepasan hormon ini akan membuat wanita jadi rileks.

Selain itu, hormon oksitosin akan memenuhi otak setelah orgasme sehingga memicu munculnya perasaan romantisme pada wanita terhadap pasangannya. Hal ini kerap memicu rasa ingin memeluk pasangan setelah berhubungan seks. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)