Di masa-masa awal menyusui, Moms mungkin saja sering mendapati hal ini: bayi kerap memuntahkan sebagian ASI yang ditelannya. Kondisi ini biasa dikenal dengan istilah gumoh. Gumoh memang hal yang wajar terjadi pada bayi sesaat setelah ia menyusu.
Gumoh sendiri sebenarnya terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Umumnya, gumoh pada bayi akan berkurang seiring bertambahnya usia Si Kecil, yaitu pada usia 12-16 minggu. Selain itu, gumoh juga bisa terjadi saat bayi terlalu banyak menyusu, kekenyangan, atau posisi tidur Si Kecil yang kurang tepat usai menyusu.
Baca juga: Cara Membangunkan Bayi agar Ia Mau Menyusu
Posisi tidur bayi setelah menyusu
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah bayi gumoh setelah menyusu, Moms. Salah satunya adalah memastikan Si Kecil tidur dalam posisi yang tepat. Ya, tak jarang bayi langsung tertidur usai menyusu.
Para dokter dan pakar kesehatan menyarankan agar bayi yang baru menyusui diposisikan tidur miring ke kanan. Kenapa? Menurut dr. Eric Gultom, Sp.A merupakan dokter spesialis anak konsultan perinatologi, posisi ini membuat lambung Si Kecil lebih mudah dikosongkan.
Pintu lambung berada di sebelah kanan, sehingga jika bayi dimiringkan ke arah kanan, isi perutnya yang penuh akan segera masuk ke dalam lambung dan usus. Ini membuat pengosongannya terjadi lebih cepat dan bayi terhindar dari gumoh.
Yang perlu Moms ketahui, biasanya bayi juga tidur dalam posisi telentang. Namun, segera miringkan wajah Si Kecil saat gumoh. Hal ini untuk mencegah masuknya ASI dari gumoh ke dalam saluran napas bayi.
Selain itu, bayi juga umumnya tidur dalam posisi tengkurap. Nah, Moms harus menghindari posisi tidur ini pada bayi Anda setelah ia selesai menyusu. Saat bayi tidur dalam posisi tengkurap setelah menyusu, jika ia gumoh, dikhawatirkan ASI dari gumoh masuk ke dalam saluran napas dan Si Kecil berisiko tersedak.
Cara lain untuk mengatasi bayi gumoh
Sebenarnya tidak sulit untuk mengatasi dan mencegah bayi yang gumoh. Selain memperhatikan posisi tidur Si Kecil setelah menyusu, ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan, Moms.
1. Susui bayi sebelum terlalu lapar agar ia tidak menyusu dengan cepat, karena menyusu dengan cepat berpotensi menyebabkan gumoh.
2. Posisi bayi saat menyusu harus pas. Pastikan seluruh bibirnya menutupi puting susu serta wilayah areola. Dengan begitu, kemungkinan udara yang masuk dan tertelan selama menyusu bisa dikurangi.
3. Pastikan posisi tubuh Si Kecil tegak, baik saat dan setelah proses menyusu. Biarkan tubuhnya tegak selama 30 menit, agar susu tetap mengalir ke dalam perut.
4. Sendawakan bayi setelah ia menyusu dengan cara memberikan jeda saat menyusu dan menepuk punggung dengan ringan untuk mengeluarkan udara. Jika sulit disendawakan, miringkan ia dengan meletakkan kepalanya di posisi agak tinggi.
5. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat pada bayi karena dapat menyebabkan tekanan yang menghambat masuknya susu.
6. Hindari langsung memberikan banyak ASI sekaligus kepada bayi. Lebih baik, bayi menyusu sedikit-sedikit, disendawakan, lalu menyusu kembali. Dengan cara ini, udara tidak sempat “mampir” ke lambung.
7. Jika gumoh tidak juga berkurang, sebaiknya bawa Si Kecil ke dokter untuk dicari tahu apa penyebabnya. (M&B/SW/Foto: Javi_Indy/Freepik)