FAMILY & LIFESTYLE

Apa Itu Strict Parents? Ini Ciri-Cirinya dan Dampaknya pada Anak



Sebagai orang tua, Anda tentu ingin anak kelak menjadi orang dewasa yang hebat dan kuat. Untuk mencapainya, banyak orang tua yang memilih mendidik anak dengan pola asuh yang sangat ketat dan disiplin, bahkan hingga otoriter.

Namun, tanpa disadari, pola asuh seperti ini justru bisa berdampak negatif terhadap psikis anak. Orang tua yang memiliki pola asuh yang sangat ketat dan disiplin hingga otoriter seperti itu biasa disebut dengan strict parents.

Yuk, ketahui lebih lanjut tentang strict parents, ciri-cirinya, dan dampaknya pada tumbuh kembang anak berikut ini.

Apa itu strict parents?

Terdiri dari dua kata, yaitu strict yang artinya ketat atau kaku dan parents yang artinya orang tua. Jadi secara harfiah, strict parents adalah orang tua yang sangat ketat dalam mendidik anak.

Dalam ilmu psikologi, istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada orang tua yang menerapkan pola asuh bergaya otoriter. Orang tua seperti ini umumnya kurang fleksibel dan keras yang cenderung memaksakan dan menuntut anak untuk mengikuti aturan-aturan yang sangat ketat.

Strict parents juga sering mengharapkan anak untuk patuh tanpa mempertanyakan setiap keputusan dan aturan. Ketika anak tidak menurut atau melanggar aturan-aturan tersebut, strict parents akan memberikan hukuman keras.

Tipe orang tua seperti ini biasanya menaruh harapan yang sangat tinggi pada anak, karena mereka menginginkan yang terbaik untuk masa depan anak dan kelak bisa menjadi orang dewasa yang hebat. Namun, orang tua yang sangat ketat dalam mendidik anak cenderung akan mengekang anak dengan banyaknya aturan yang ada, baik itu dalam bersikap maupun sekadar menyuarakan opini.

Ada berbagai alasan orang tua menerapkan pola asuh yang sangat ketat seperti ini, bisa karena pengalaman mereka yang semasa kecil dibesarkan dengan pola asuh yang sama atau karena faktor budaya yang menyebabkan mereka mendidik anak dengan sangat ketat.

Ciri-ciri strict parents

Berikut ini beberapa ciri-ciri strict parents yang perlu Anda tahu.

1. Terlalu menuntut, tetapi tidak responsif

Dengan pola asuh bergaya otoriter, strict parents sering kali menuntut anak untuk mematuhi semua aturan-aturan ketat yang ada, yang diyakini bisa memberikan dampak baik pada seluruh aspek hidup anak. Namun, strict parents biasanya tidak akan memberi tahu atau memberi pemahaman kepada anak mengenai mengapa aturan-aturan tersebut ada dan apa maksud di balik penerapan aturan-aturan tersebut. Orang tua seperti ini hanya menuntut anak untuk patuh dan taat pada aturan yang ada.

2. Tidak membiarkan anak memilih

Keputusan yang dibuat orang tua dengan pola asuh bergaya otoriter biasanya bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Anak tidak diberikan kesempatan untuk mempertanyakan keputusan tersebut, apalagi bernegosiasi. Keputusan orang tua harus dipatuhi tanpa ada kesempatan bagi anak untuk menentukan pilihannya sendiri.

3. Tak jarang memberikan hukuman keras

Strict parents akan tega untuk memberikan hukuman keras pada anak jika ia tidak mau mematuhi atau melanggar aturan atau keputusan yang dibuat. Bahkan, tidak jarang hukuman keras yang diberikan sampai menyakiti anak secara fisik, seperti memukul anak dengan keras, menampar, menendang, atau menarik telinganya dengan keras.

Strict parents tidak mengenal tempat saat memberikan hukuman keras pada anak, bahkan bisa diberikan saat anak berada di tempat umum sekalipun. Apa pun kondisinya, jika anak tidak patuh, ia harus diberikan hukuman yang keras.

4. Kerap mempermalukan anak

Hukuman keras tidak hanya akan menyakiti anak secara fisik, tetapi juga psikis. Memberikan hukuman keras pada anak, terlebih saat dilakukan di tempat umum, bisa membuat anak merasa malu.

5. Aturan berlebihan tapi minim kasih sayang

Ciri-ciri strict parents berikutnya adalah sering memberikan banyak aturan ketat, tapi kurang dalam memberikan kasih sayang untuk anak. Misalnya, anak harus melakukan banyak kegiatan tambahan sepulang sekolah tanpa ada waktu untuk bermanja-manja dengan orang tuanya atau bermain dengan teman sebayanya.

6. Kerap memberikan ancaman

Orang tua dengan pola asuh yang otoriter umumnya mendidik anak dengan memberikan ancaman-ancaman jika tidak mematuhi aturan atau keputusan yang dibuat, misalnya mengancam akan membuang semua barang atau mainan jika anak tidak mau sekolah atau belajar.

Dampak buruk strict parents bagi anak

Moms and dads perlu berhati-hati agar jangan sampai menjadi strict parents. Pola pengasuhan seperti ini tentunya bisa memberikan dampak buruk bagi anak, yakni:

1. Anak jadi lebih agresif

Orang tua dengan pola asuh sangat ketat dan disiplin biasanya beranggapan bahwa cara mendidik seperti ini bisa membentuk karakter anak dengan perilaku baik dan kuat. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa pola asuh anak yang sangat ketat justru bisa membentuk karakter anak menjadi lebih agresif.

Sebagaimana diketahui, orang tua menjadi teladan bagi anak. Ketika orang tua mendidik anak dengan sangat ketat, dengan emosi, ancaman, dan hukuman keras, hal itu akan memberi contoh pada anak tentang bagaimana ia harus bersikap. Akibatnya, anak jadi lebih agresif, memberontak, impulsif, dan pemarah.

2. Anak jadi suka berbohong

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, strict parents mengharapkan anak untuk selalu patuh terhadap semua aturan-aturan yang ada. Hal itu bisa membentuk karakter anak yang suka berbohong.

Pasalnya, orang tua dengan pola asuh ketat tidak menyediakan lingkungan yang aman bagi anak untuk menyampaikan opininya, yang membuat anak jadi pandai berbohong dan menyembunyikan sesuatu untuk menghindari ancaman dan hukuman.

3. Anak jadi tidak bahagia

Sudah jelas, mendidik anak dengan cara yang super ketat dan disiplin bisa membuat anak jadi tidak bahagia dan bahkan merasa depresi. Bagaimana tidak, anak tidak diizinkan untuk mengungkapkan perasaannya dan dituntut untuk mematuhi semua aturan dan keputusan yang dibuat. Hal ini tentu saja akan memberikan kenangan masa kecil yang tidak menyenangkan buat anak.

Itulah semua yang perlu Anda tahu tentang strict parents, termasuk ciri-ciri dan dampaknya pada anak. Semua orang tua pastinya ingin yang terbaik untuk anak mereka. Namun, Anda tentu saja tidak ingin anak jadi kehilangan kebahagiaannya dan malah tumbuh menjadi anak yang punya karakter buruk, kan? Karena itu, hindari strict parents saat Anda mengasuh Si Kecil ya, Moms dan Dads. (M&B/Calvin/ZA/SW/Foto: Peoplecreations/Freepik)