Demam adalah sebuah kondisi di mana suhu tubuh meningkat hingga di atas normal. Biasanya, suhu tubuh berada di titik terendah pada pagi hari dan terus meningkat seiring berjalannya hari. Namun, banyak organisasi kesehatan setuju bahwa demam terjadi ketika suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius.
Mengutip WebMD, demam adalah mekanisme tubuh untuk melawan infeksi. Suhu tubuh Si Kecil meningkat untuk membunuh virus atau bakteri jahat di dalam tubuh. Selain itu, demam juga bisa terjadi setelah imunisasi, kepanasan, atau terpapar sinar matahari. Dalam kebanyakan kasus, demam termasuk kondisi yang tidak membahayakan dan bisa menghilang dengan sendirinya setelah 3 hari.
Lalu, apa yang bisa orang tua lakukan untuk membantu Si Kecil menghadapi demam? Simak penjelasannya berikut ini, Moms!
Cara mengecek suhu tubuh
Jenis termometer yang dipakai bisa sangat memengaruhi hasilnya. Untuk memeriksa suhu tubuh, lebih baik Moms gunakan termometer digital karena cenderung akurat.
Termometer rektal adalah termometer dengan hasil paling akurat. Penggunaannya adalah dengan memasukkannya pada lubang dubur Si Kecil selama beberapa saat. Termometer kening (temporal arteri) bisa menampilkan hasil terbaik jika digunakan dengan tepat.
Termometer oral dan telinga bisa memberikan hasil yang dapat diandalkan jika digunakan dengan baik. Caranya, tunggu hingga 30 menit setelah minum air hangat atau dingin sebelum menggunakan termometer oral. Sedangkan termometer telinga lebih baik digunakan 15 menit setelah berada di tempat sejuk.
Moms juga bisa mengukur suhu tubuh dengan menaruh termometer di ketiak (axillary). Hasilnya cepat keluar, tetapi agak kurang akurat.
Cara terbaik untuk mengukur suhu tubuh anak
Dilansir dari Nationwide Children's, berikut ini cara terbaik untuk mengecek suhu tubuh Si Kecil berdasarkan usianya.
1. Anak usia di bawah 3 bulan: gunakan termometer rektal maupun kening
2. Anak usia di atas 4 bulan: gunakan termometer rektal, kening, atau pada ketiak
3. Anak usia di atas 6 bulan: gunakan termometer rektal, kening, telinga, atau ketiak
4. Anak usia di atas 4 tahun: gunakan termometer oral, telinga, kening, atau ketiak.
Karena jenis termometer sangat berpengaruh pada hasil tes suhu tubuh, selalu sebutkan jenis termometer yang Anda gunakan saat mengonsultasikan kesehatan Si Kecil dengan dokter ya, Moms.
Cara mengatasi demam di rumah
Sebenarnya, demam tidak melulu perlu diberikan pengobatan, kecuali jika anak mulai merasa tidak nyaman. Pada kasus umum, demam tak berbahaya selama Si Kecil tak memiliki penyakit jangka panjang. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi demam pada anak di rumah.
1. Kenakan anak pakaian dengan bahan yang tipis. Memberikan Si Kecil pakaian yang tebal akan membuat suhu tubuh terperangkap, sehingga bisa membuatnya tubuhnya makin panas.
2. Pastikan anak mengonsumsi cukup cairan. Jika Si Kecil masih berusia di bawah 1 tahun, pastikan ia menyusu ASI atau susu formula yang cukup. Jika Si Kecil sudah berusia di atas 1 tahun, Moms bisa berikan berbagai variasi makanan maupun minuman yang tinggi cairan.
3. Jika anak enggan makan, tawarkan Si Kecil makanan dengan tekstur yang lembut dan dalam porsi sedikit. Yang perlu diingat, jangan paksa Si Kecil untuk makan atau menghabiskan makanannya ya, Moms
4. Mandikan anak dengan air hangat (bukan air panas atau air dingin). Moms bisa gosok lembut tubuh Si Kecil menggunakan waslap dan spons, atau biarkan Si Kecil berendam dalam air hangat. Suhu air yang hangat bisa membuat anak yang demam merasa nyaman dan membantu menurunkan suhu tubuhnya. Yang perlu diingat, cukup mandikan Si Kecil selama 5-10 menit, jangan terlalu lama.
5. Jika Moms mau memberikan obat penurun demam, maka sesuaikan jenis obat dengan usia anak. Moms bisa berikan acetaminofen untuk anak di atas usia 2 bulan dan ibuprofen untuk anak di atas usia 6 bulan. Jangan berikan aspirin untuk anak, karena obat ini berkaitan erat dengan penyakit Reye’s syndrome.
Meski demam pada anak sering kali tak berbahaya, Moms perlu segera bawa Si Kecil ke dokter jika:
- Anak berusia di bawah 3 bulan dan suhu tubuhnya di atas 37,5derajat Celsius.
- Anak berusia di atas 3 bulan dan suhu tubuhnya di atas 40 derajat Celsius atau di atas 38,9derajat Celsius dan tak kunjung sembuh setelah 2 hari.
- Anak tampak sangat lemas dan menunjukkan tanda dehidrasi, seperti mulut kering, mata sayu, urine berwarna gelap, popok kering, atau bahkan tak buang air kecil sama sekali.
- Anak mengalami sakit kepala, otot leher yang terasa kencang, radang tenggorokan, sakit perut, atau diare.
- Anak memiliki ruam.
- Anak sempat berada di ruangan yang sangat panas, seperti mobil dengan suhu dalam ruangan yang terlampau tinggi.
- Anak punya masalah imunitas.
(M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)