TODDLER

Sensory Play, Ini Manfaat dan Ide Permainannya untuk Anak



Bermain bisa menjadi sarana belajar yang efektif dan menyenangkan untuk anak. Bermain juga bisa mengasah keterampilan sensorik Si Kecil. Keterampilan sensorik merupakan kemampuan anak dalam menggunakan indra di tubuhnya, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan. Salah satu permainan yang baik untuk keterampilan sensorik anak adalah sensory playatau permainan sensorik.

Sensory play adalah permainan menarik dan menyenangkan yang mampu merangsang indra tubuh anak. Permainan ini membantu anak mengeksplorasi dan memahami lingkungan sekitarnya.

Nah, berikut ini, semua yang perlu Moms ketahui tentang sensory play, termasuk manfaatnya dan ide permainannya yang baik bagi tumbuh kembang Si Kecil.

Apa itu sensory play?

Sensory play, juga dikenal sebagai messy play, merupakan permainan yang mendorong anak mengeksplorasi dan memahami lingkungan sekitarnya. Permainan ini berfokus pada aktivitas yang melibatkan seluruh indra tubuh anak, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sentuhan.

Selain meningkatkan keterampilan sensorik, aktivitas ini juga membantu anak mengembangkan keterampilan bahasa, motorik, kognitif, mendorong anak berinteraksi sosial dan bereksprimen, sekaligus mendorong kemampuan proprioseptif dan vestibularnya.

Kemampuan proprioseptif mengacu pada kesadaran Si Kecil mengenal tubuhnya dan memahami seberapa besar gaya yang perlu dikeluarkan saat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, seperti memegang, mendorong, menarik, atau mengangkat benda.

Adapun kemampuan vestibular mengacu pada keseimbangan tubuh yang memungkinkan Si Kecil belajar menjaga keseimbangannya saat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Manfaat sensory play

Permainan sensorik berperan penting dalam pembelajaran dan perkembangan anak.Berikut ini beberapa manfaat sensory play bagi tumbuh kembang Si Kecil.

1. Meningkatkan kemampuan indra tubuh anak

Sensory play adalah aktivitas yang melibatkan seluruh indra tubuh anak. Karena itu, sensory play bisa meningkatkan kemampuan indra tubuh Si Kecil.

2. Meningkatkan keterampilan bahasa anak

Saat anak bermain sensory play, ia akan belajar cara untuk mengomunikasikan emosi, keinginan, dan kebutuhan, serta mempelajari kata-kata baru. Dengan melibatkan indra di tubuhnya, Si Kecil akan belajar menggambarkan apa yang ia pelajari, lakukan, dan rasakan. Pada akhirnya, ia akan belajar menggunakan kata-kata untuk mengomunikasikan hal tersebut.

3. Meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar anak

Ada dua jenis keterampilan motorik utama pada anak, yaitu keterampilan motorik halus dan keterampilan motorik kasar. Keterampilan motorik halus mengacu pada kemampuan anak untuk menggunakan dan mengoordinasikan kelompok otot kecil, seperti otot lengan (bicep dan tricep) dan otot perut. Melalui sensory play, Si Kecil belajar menggunakan dan mengoordinasikan kelompok otot kecilnya untuk aktivitas seperti menulis, mengikat sepatu, mengancingkan baju, dan membuka atau menutup ritsleting.

Sementara keterampilan motorik kasar mengacu pada kemampuan anak untuk menggunakan dan mengoordinasikan kelompok otot besar, seperti otot dada, otot bahu, otot kaki, dan otot punggung. Melalui sensory play, Si Kecil belajar menggunakan dan mengoordinasikan kelompok otot besarnya untuk aktivitas seperti berlari, berjalan, duduk, merangkak, dan melompat.

4. Meningkatkan perkembangan kognitif anak

Sensory play akan mendorong rasa ingin tahu Si Kecil, mengembangkan keterampilan memecahkan masalah (problem solving), dan mengembangkan memori. Aktivitas ini juga bisa mendorong Si Kecil untuk mengeksplorasi permainan, berpikir kreatif dan mandiri, berinteraksi dengan berbagai pengalaman, dan mengatasi tantangan yang dihadapi.

5. Meningkatkan kemampuan interaksi sosial

Bermain sensory play juga memungkinkan Si Kecil untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya, terlebih saat ia bermain dengan teman-temannya. Si Kecil akan belajar cara berkomunikasi, berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain.

6. Memiliki efek menenangkan

Sama halnya dengan orang dewasa, anak juga bisa merasa tidak nyaman di dalam dirinya. Ia bisa merasa bosan, cemas, frustrasi, takut, atau gelisah. Di usianya, anak masih belajar mengelola ketidaknyamanan di dalam dirinya. Dengan melakukan sensory play, Si Kecil akan hanyut dalam permainan dan teralihkan fokusnya pada apa yang ia lihat, dengar, rasakan, cium, atau cicipi. Pada akhirnya, itu bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan di dalam dirinya.

Ide sensory play untuk anak

Berikut adalah beberapa contoh sensory play untuk anak, Moms.

1. Bermain dengan pasir kinetik

(Photo: Mdjaff/Freepik)

Pasir kinetik adalah pasir buatan berbutir sangat halus yang memiliki tekstur basah seperti pasir pantai. Pasir ini tersedia dalam berbagai warna, yang pastinya menarik buat anak-anak. Pasir kinetik bisa dibentuk menjadi bentuk apa pun yang diinginkan, seperti buah, makanan, atau binatang. Setelah dibentuk, pasir ini bisa dipotong-potong menggunakan pisau mainan.

Dengan bermain pasir kinetik, Si Kecil belajar merasakan tekstur baru melalui sentuhan, mengembangkan kemampuan koordinasi mata dan tangan, mengembangkan kreativitasnya, mengenal bentuk dan warna, mengenal aroma tertentu menggunakan indra penciumannya—pasir kinetik ada yang memiliki aroma buah-buahan, vanila atau cokelat—sekaligus membantu mengembangkan otot-otot jari ketika meremas, mengepal, menggenggam, dan menekan pasir hingga menjadi bentuk tertentu.

Moms bisa siapkan wadah besar, lalu isi dengan pasir kinetik. Ajak Si Kecil bermain dengan pasir dan membuat berbagai bentuk menggunakan cetakan.

2. Bermain dengan makanan

Bermain dengan makanan bisa menjadi ide sensory play untuk anak yang murah, mudah disiapkan, dan pastinya aman (saat tidak sengaja masuk ke dalam mulut atau tertelan). Moms bisa manfaatkan bahan makanan di rumah, seperti pasta, beras dan kacang-kacangan, air dan es batu, agar-agar, potongan buah, meses, tepung, atau sereal.

Bermain dengan makanan juga bisa membantu Si Kecil mengembangkan koordinasi mata dan tangan, belajar merasakan tekstur baru melalui sentuhan, mengembangkan kreativitasnya, mengenal bentuk dan warna, serta melatih keterampilan motoriknya.

Contoh sensory play dengan makanan:

1. Siapkan pasta dalam berbagai bentuk dan beri macam-macam warna menggunakan pewarna makanan yang aman dikonsumsi. Ajak anak mengelompokkan pasta berdasarkan bentuk atau warnanya. Atau minta ia memindahkan pasta dari satu wadah ke wadah lainnya. Agar lebih aman saat tidak sengaja masuk ke dalam mulut atau tertelan Si Kecil, Moms bisa merebus pasta hingga matang terlebih dahulu.

2. Siapkan potongan berbagai jenis buah, lalu biarkan anak merasakan tekstur, bentuk, warna, dan rasa dari buah-buahan tersebut.

3. Melukis dengan jari

(Photo: Rawpixel.com/Freepik)

Melukis dengan jari merupakan salah satu contoh sensory play yang bagus untuk bayi dan balita. Melukis dengan jari bisa menjadi menjadi aktivitas menenangkan, menyenangkan, dan membantu mengekspresikan perasaannya, serta mengasah kreativitasnya.

Siapkan kanvas atau selembar kertas dan beberapa cat warna yang aman untuk anak, lalu bantu Si Kecil melukis menggunakan jari atau kakinya. Moms juga bisa biarkan Si Kecil melukis dan mengeksplorasi sesuai keinginannya. Namun, tetap dampingi anak ya, Moms. Setelah selesai,Moms bisa pajang hasil lukisannya sebagai kenang-kenangan yang lucu.

4. Bermain di luar

Sensory play tidak hanya bisa dilakukan di dalam rumah. Moms juga bisa ajak Si Kecil bermain sensory play di luar. Moms bisa ajak anak sekadar berlarian di taman, bermain ayunan, melompat, membuat gelembung, atau bahkan berguling-guling di rumput. Itu semua adalah bentuk sensory play.

5. Bermain dengan playdough

(Photo: Freepik)

Bermain dengan playdough bisa membantu Si Kecil mengembangkan kreativitasnya, mengenal berbagai bentuk, warna, dan tekstur, mengembangkan koordinasi mata dan tangan, dan melatih keterampilan motorik halusnya.

6. Mendengarkan musik

Mendengarkan musik bisa membantu Si Kecil mempelajari lebih banyak kosakata, meningkatkan suasana hatinya, keterampilan emosional, dan bahkan membantunya membangun keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh saat menari mengikuti irama musik. Pilihlah musik atau lagu anak-anak yang menghibur dan mendidik buat Si Kecil.

Selain mendengarkan musik, Moms bisa meminta Si Kecil untuk membuat musiknya sendiri menggunakan barang-barang di rumah, seperti panci, wajan, sendok, dan benda lainnya yang bisa mengeluarkan bunyi.

Kapan anak bisa mulai bermain sensory play?

Sensory play adalah jenis permainan yang bisa melatih keterampilan anak dari segala usia, jadi tidak ada kata terlalu dini untuk memulainya. Namun, secara umum, sebagian besar anak mulai bisa diajak bermain sejak umur 6 bulan. Anda bisa menyesuaikan ide permainan sensory play dengan usia, kebutuhan, dan kemampuan Si Kecil.

Yuk, ajak anak bermain sensory play, Moms! (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Freepik)