FAMILY & LIFESTYLE

Pesona Penduduk dan Alam Nias

Hombo Batu.jpg


Anda akan mendengar sapaan hangat penduduk setempat “Ya'ahowu” yang bisa diartikan 'selamat datang', atau 'halo' saat tiba di Pulau Nias. Perjalanan ke pulau Nias bisa ditempuh melalui jalur udara ataupun laut. Melalui jalur udara, Anda bisa transit melalui Bandara Polonia-Medan, dengan harga tiket sekitar Rp 500.000 - Rp 700.000, yang ditempuh selama 55 menit ke Bandara Gunungsitoli. Sementara untuk jalur laut, Anda bisa transit di Sibolga, dengan membayar harga tiket sekitar Rp 80.000 - Rp 150.000.

Pulau Nias terkenal dengan tradisi lompat batu yang disebut 'hombo batu' dalam bahasa Nias. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-17 di daerah Nias Selatan sebagai penanda masa akil baligh bagi remaja laki-laki di sana atau sebagai prosesi dimulainya perang antar suku. Sayangnya, hanya sedikit anak laki-laki di sana yang mampu melakukan tradisi hombo batu ini.

Desa yang paling terkenal di pulau ini adalah Desa Bawomataluo, yang terletak di atas bukit. Di desa inilah Anda dapat menikmati panorama Samudra Hindia dan keindahan matahari tenggelam ataupun terbit. Jika Anda ingin menikmati hombo batu di desa ini, Anda dapat menyewa para pelompat. Selain tradisi ini, Anda juga bisa bertandang ke rumah adat yang berusia lebih dari 300 tahun, tetapi masih terjaga kelestariannya. Pada pertengahan dan akhir tahun, Anda pun bisa menikmati festival adat masyarakat sekitar dengan arakan Tari Perang yang diperagakan oleh para penduduk.

Bagi Anda penikmat pantai, begitu banyak pantai yang bisa Anda jumpai di sepanjang jalan, baik di bagian barat maupun timur Nias. Kontur alam yang menghadap Samudra Hindia, membuat para pecinta selancar laut lokal maupun mancanegara rela datang ke Nias. Tebing-tebing tinggi bisa Anda temui di pesisir pantai, mirip dengan kontur pantai di Bali. Hanya sayangnya, pariwisata di Nias belum tertata dengan baik.

Pantai yang bisa Anda kunjungi, di antaranya Pantai Muara Indah, Holi'amaeta So'arowig, Carlita, Fofola yang terkenal dengan air tawar dan asinnya. Untuk Anda pecinta selancar, kunjungilah Pantai Soroke, Teluk Dalam, Lagundri Bay, dan lain-lain. Anda pun bisa menemukan anak-anak sekolah yang fasih berbahasa Inggris dan pandai berselancar air tengah menemani turis mancanegara di sana. Anda yang membawa anak-anak bisa mengajak mereka ke situs megalitikum dari zaman pra-sejarah yang letaknya sekitar 30 km dari Bawomataluo. Keramahan penduduk setempat membuat Nias menjadi salah satu tujuan wisata keluarga yang pas untuk Anda. (Anggita/Dok.pribadi)