BUMP TO BIRTH

Kehamilan Palsu, Ini Penyebabnya yang Perlu Anda Ketahui



Mual, muntah, dan tidak mengalami menstruasi merupakan beberapa tanda wanita tengah hamil. Namun, tahukah, Moms? Ada juga wanita yang mengalami tanda-tanda tersebut, tapi ternyata ia tidak tengah mengandung. Kondisi ini disebut dengan kehamilan palsu.

Kehamilan palsu atau pseudocyesis merupakan kondisi saat seorang wanita mengalami gejala atau tanda-tanda yang sangat mirip dengan tanda kehamilan pada umumnya. Akan tetapi, pada kehamilan palsu, tidak ada janin yang berkembang di rahim wanita tersebut.

Penyebab kehamilan palsu

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab seorang wanita bisa mengalami pseudocyesis. Namun, seperti dilansir dari situs Alodokter, kehamilan palsu bisa disebabkan oleh faktor psikologis maupun kondisi fisik tertentu.

1. Faktor psikologis

Faktor psikologis dianggap sebagai salah satu pemicu pseudocyesis. Namun, klaim ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Masalah psikologis, seperti depresi atau stres berat karena belum memiliki anak, mungkin secara tidak sadar menciptakan tanda-tanda kehamilan. Otak kemudian akan salah menafsirkan tanda-tanda tersebut dan mengeluarkan hormon kehamilan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya gejala kehamilan, seperti perut dan payudara membesar.

Meski ada beberapa tanda kehamilan yang dirasakan, sesungguhnya wanita yang mengalami pseudocyesis tidak benar-benar hamil. Pasalnya, tidak ada janin yang dikandung di dalam rahim pada kasus kehamilan palsu.

2. Kondisi kesehatan

Ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa menimbulkan gejala menyerupai tanda-tanda kehamilan. Kondisi kesehatan itu bisa berupa obesitas, tumor, kanker ovarium, dan depresi berat.

Tanda-tanda pseudocyesis

Seperti kehamilan biasanya, pseudocyesis atau kehamilan palsu pun memperlihatkan tanda-tanda kehamilan pada umumnya, yaitu:

  • Mual dan muntah
  • Telat menstruasi atau bahkan tidak mendapatkan haid
  • Perut membuncit, tapi bukan karena adanya janin di dalam rahim
  • Payudara membesar dan terasa sakit
  • Merasa ada gerakan janin di dalam perut
  • Pertambahan berat badan
  • Penurunan nafsu makan
  • Adanya sensasi mirip kontraksi.

Baca juga: 5 Perbedaan Mual Hamil dengan Mual Maag yang Perlu Moms Tahu

Mengingat tandanya sangat mirip atau sama dengan kehamilan yang sebenarnya, maka Moms memang perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) juga diperlukan guna memastikan adanya janin di dalam kantong rahim.

Hamil palsu, apa yang harus dilakukan?

Mengutip Alodokter, wanita yang mengalami pseudocyesis yakin dirinya benar-benar hamil dan sulit menerima fakta bahwa sebenarnya kehamilan tersebut tidak ada. Hal ini terjadi karena ia merasakan berbagai gejala kehamilan, kecuali keberadaan janin yang hanya bisa dipastikan dengan USG.

Jika Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya segera konsultasikan langsung ke dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan guna memastikan bahwa gejala-gejala tersebut disebabkan oleh kehamilan asli atau bukan.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter meliputi pemeriksaan fisik, tes kehamilan, dan USG untuk melihat apakah ada janin di dalam kandungan. Apabila terbukti bahwa gejala yang dialami adalah kehamilan palsu, dokter akan menyampaikan ciri-ciri yang dialami bukanlah kehamilan asli.

Dokter juga akan mengambil tindakan sesuai dengan penyebab kondisi tersebut. Jika kehamilan palsu dipicu oleh masalah psikologis, maka pasien mungkin disarankan untuk mengikuti konseling atau menjalani perawatan oleh psikolog maupun psikiater.

Namun, jika pasien mengalami hamil palsu yang disebabkan penyakit lain, seperti tumor, maka ia perlu menjalani pemeriksaan lanjutan guna menentukan tingkat keparahannya. Lantas, akan diambil tindakan yang sesuai dengan jenis masalah kesehatan yang diderita pasien. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)