Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli yang Bumil Perlu Tahu

Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli yang Bumil Perlu Tahu

Mendekati momen persalinan, salah satu tahapan yang pasti dilalui ibu hamil adalah kontraksi. Meskipun begitu, ternyata tak semua kontraksi menandakan mulainya proses persalinan, karena ada sebuah kondisi di mana tubuh bumil mengalami kontraksi palsu.

Ya, kondisi ini juga sering disebut sebagai Braxton Hicks. Oleh karena sensasi yang hampir serupa, Braxton Hicks tak jarang dikira sebagai kontraksi yang sesungguhnya. Namun, alih-alih menjalani perjalanan rumah sakit yang sia-sia, Moms bisa menghemat energi dan waktu untuk momen persalinan yang sebenarnya dengan memahami perbedaan antara kontraksi palsu atau Braxton Hicks dengan kontraksi asli.

Apa itu Braxton Hicks?

Persalinan bukanlah tugas yang mudah. Oleh sebab itu, tubuh Anda akan melakukan persiapan fisik agar bisa menghadapi proses persalinan. Kontraksi palsu atau Braxton Hicks adalah salah satu caranya.

Kontraksi Braxton Hicks membantu melembutkan dan menipiskan serviks untuk mempersiapkan tubuh menjalani persalinan di masa depan. Moms mungkin akan mengalaminya beberapa minggu sebelum hari perkiraan lahir (HPL).

Di samping itu, tak mengalami Braxton Hicks sama sekali bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, karena hal tersebut termasuk normal dan tidak menyebabkan masalah saat persalinan.

Perbedaan kontraksi palsu dan asli

Mengenali kontraksi palsu dengan yang asli bisa menjadi tantangan tersendiri, Moms. Untuk itu, Anda perlu mencatat durasi, frekuensi, dan waktu jeda antarkontraksi pertama yang Anda rasakan. Selain itu, jangan lupa catat pula seberapa sakit kontraksi yang Anda rasakan. Catat seluruh pengalaman ini dalam waktu 1 jam. Anda juga bisa berjalan atau bergerak untuk melihat apakah kontraksi berhenti ketika Anda berganti posisi.

Berikut ini beberapa perbedaan antara kontraksi asli dengan Braxton Hicks yang perlu bumil ketahui.

1. Frekuensi yang tak menentu. Kontraksi asli berkembang dalam pola yang rutin, dengan jeda antarkontraksi yang makin sedikit seiring berjalannya waktu. Sedangkan kontraksi palsu terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu.

2. Durasi yang tidak reguler. Awalnya, kontraksi asli terjadi selama lebih dari 30 detik dan akan semakin lama seiring berjalannya waktu. Sedangkan kontraksi palsu terjadi dalam durasi yang tidak menentu dan intensitas nyeri yang tak teratur.

3. Kontraksi berhenti saat posisi berubah. Kontraksi yang sebenarnya akan terus terjadi, tak peduli apa yang Anda lakukan. Tak hanya itu, kontraksi asli akan terasa semakin kuat seiring meningkatnya aktivitas yang dilakukan, seperti berjalan. Sedangkan intensitas kontraksi palsu sering kali berkurang, terutama saat Moms bergerak atau beraktivitas.

4. Area sumber kontraksi. Pada kontraksi asli, rasa nyeri cenderung terasa mulai dari perut yang kemudian menyebar ke seluruh perut dan punggung bagian bawah, atau sebaliknya. Sedangkan nyeri kontraksi palsu sering kali terkonsentrasi di perut bagian bawah dan area kemaluan.

Kapan mesti ke rumah sakit?

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa tak nyaman, khawatir, atau tak yakin dengan gejala prapersalinan. Pasalnya, tak sedikit bumil yang masih tak yakin tentang apa yang ia rasakan meski telah mempelajari perbedaan kontraksi palsu dengan yang asli.

Jika perjalanan rumah sakit Anda ternyata membuahkan diagnosis Braxton Hicks, maka Anda tak perlu merasa malu, karena pastinya bukan hanya Anda yang mengalami hal ini, karena mengenali tanda-tanda awal persalinan memang bukan hal mudah dan Anda memerlukan bantuan tenaga profesional untuk mengenalinya. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)