Siapa sih, yang enggak suka film rom-com? Ringan, menyenangkan, dan dekat dengan pengalaman hidup pribadi membuat film-film bergenre romantic-comedy menjadi favorit banyak orang. Apakah Moms termasuk penggemar film romantic-comedy? Kabar baiknya, film Jatuh Cinta Seperti di Film-film telah tayang di bioskop sejak 30 November lalu!
Film layar lebar kedua karya Yandy Laurens ini kembali mempertemukan Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir, setelah keduanya beradu peran di film Keluarga Cemara yang juga disutradarai Yandy. Sebelum menonton film ini di bioskop, yuk simak sinopsis dan fakta menariknya berikut ini, Moms!
Sinopsis Jatuh Cinta Seperti di Film-film
Film ini menceritakan tentang Bagus (Ringgo Agus Rahman), seorang penulis naskah film yang cukup sukses di industri perfilman. Jika biasanya ia menulis film adaptasi, kali ini ia tertantang untuk menulis karya orisinilnya sendiri.
Di kesempatan ini ia ingin membawakan kisah yang terinspirasi dari hidupnya sendiri, yakni perjuangannya untuk mewujudkan cinta terhadap teman semasa sekolah yang bernama Hana. Ia berencana membuat film ini sebagai rupa pernyataan cintanya terhadap Hana. Sayangnya, mereka kembali dipertemukan di momen penuh duka, di mana Hana baru saja menjanda akibat ditinggal mati suaminya.
Meskipun begitu, Bagus tetap bersikeras untuk menuntaskan misinya. Ia pun menambahkan pengalaman terbarunya dengan Hana ke dalam film, membuat semua orang di sekitar Bagus gusar karena mencemaskan perasaan Hana. Tak ambil pusing, Bagus bersikukuh bahwa film ini dapat membantu mengobati hati Hana yang penuh lara.
Semuanya berjalan mulus, hingga akhirnya Hana mengetahui tentang film ini. Hana pun dipenuhi oleh kekecewaan mendalam. Akankah Hana bisa menerima cinta Bagus? Apakah Bagus berhasil memenangkan hati Hana? Tonton Jatuh Cinta Seperti di Film-film untuk tahu jawabannya ya, Moms!
Fakta menarik Jatuh Cinta Seperti di Film-film
Eits, enggak hanya alur ceritanya yang seru, ternyata Jatuh Cinta Seperti di Film-film juga punya fakta menarik lho, Moms. Simak penjelasannya di sini!
1. Bernuansa hitam putih
Faktanya, 80% adegan Jatuh Cinta Seperti di Film-film ditampilkan dalam nuansa hitam-putih. Tentu hal ini menjadikan Jatuh Cinta Seperti di Film-film unik, di tengah maraknya film dengan palet warna ceria dan penuh warna. Namun, tak hanya agar tampil unik, pemilihan nuansa hitam-putih ini sebenarnya ditujukan agar para penonton dapat hanyut dalam cerita yang dikisahkan. Rona monokrom ini diharapkan bisa menggambarkan emosi para karakter dengan lebih lugas.
2. Kisah yang unik
Dilihat dari sinopsisnya, terpampang jelas bahwa film ini menampilkan pembuatan film. Oleh karena itu, para penonton juga dilibatkan untuk memahami seluk beluk proses pembuatan film yang kompleks sekaligus penuh tantangan. Super cool!
3. Sempat ditolak beberapa rumah produksi
Sebelum akhirnya ditonton oleh lebih dari 200.000 penonton di minggu pertama penayangannya, film ini ternyata sempat ditolak oleh beberapa rumah produksi, lho. Salah satu alasan utamanya adalah konsep visual hitam-putih yang dianggap tidak menarik di era sinema modern. Namun, pertemuan Yandy Laurens dengan Ernest Prakarsa dan Dipa Andika dari rumah produksi Imajinari membuat seluruh konsep unik film ini jadi kenyataan.
4. Proses pembuatan 5 tahun
Mulai dari proses praproduksi hingga pascaproduksi, film ini memakan waktu 5 tahun lho, Moms! Untuk memastikan Jatuh Cinta Seperti di Film-film bisa tayang dengan konsep visual hitam-putih yang mengagumkan, tim produksi membutuhkan waktu lebih lama dalam proses pembuatannya. "Sebenarnya karena hitam putih, persiapannya jauh lebih rumit karena palet warnanya terbatas," tutur Nirina Zubir dalam video yang diunggah Cameo Project di akun Instagramnya. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: IMDb)