Bruntusan di pipi tidak cuma terjadi pada bayi, lho. Orang dewasa juga bisa mengalaminya. Dilansir dari laman Siloam Hospitals, bruntusan adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya sejumlah jerawat kecil berwarna merah atau putih di permukaan kulit. Bukan cuma di pipi, bruntusan juga kerap muncul di area wajah lainnya, seperti dagu dan dahi. Selain itu, bruntusan bisa muncul di leher, punggung, atau dada.
Baca juga: 7 Cara Ampuh untuk Menghilangkan Bruntusan di Wajah
Meski bruntusan biasanya bukan masalah kesehatan yang serius, kondisi ini dianggap bisa mengganggu penampilan. Bruntusan juga sering kali dibarengi dengan rasa gatal sehingga bisa mengganggu aktivitas.
Umumnya, kulit pipi menjadi bruntusan karena adanya penumpukan komedo akibat minyak dan kotoran yang menyumbat pori-pori kulit wajah. Namun, pemicunya bisa beragam, seperti:
1. Salah memakai produk skincare
Wanita biasanya menggunakan bantuan skincare agar bisa memiliki kulit sehat dan glowing. Akan tetapi, ada kalanya kandungan skincare yang digunakan tidak cocok sehingga memicu masalah kulit, seperti munculnya bruntusan.Bruntusan karena skincare umumnya muncul pertama kali di bagian pipi.Namun, ada pula yang muncul di bagian wajah lain, seperti dahi.
Sebagai catatan, ada beberapa kandungan skincare yang bisa memicu bruntusan, salah satunya minyak kelapa yang kandungannya bisa menyumbat pori-pori. Selain itu, kandungan wewangian dan sulfat pada produk skincare juga bisa memicu bruntusan di pipi.
2. Sering menggunakan masker
Sejak pandemi COVID-19, Anda mungkin terbiasa untuk mengenakan masker. Apalagi kondisi udara di kota besar juga makin buruk sehingga penggunaan masker menjadi rutinitas Anda sehari-hari.
Namun, selain menjadi pelindung, penggunaan masker bisa menyebabkan kulit wajah berkeringat dan lembap sehingga memicu tumbuhnya bakteri. Jika dibiarkan dan tidak rajin dibersihkan, kondisi ini bisa memicu wajah di area pipi menjadi bruntusan dan mudah berjerawat.
Guna menghindari efek negatif pemakaian masker, Anda bisa rutin mengganti masker jika sudah terlalu lembap atau setelah 4 jam pemakaian. Selain itu, Anda juga perlu rutin membersihkan wajah agar bakteri tidak berkumpul dan pipi tidak jadi bruntusan.
3. Stres
Dalam kondisi stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol. Saat hormon ini muncul, maka kelenjar minyak di wajah akan diproduksi secara berlebihan. Alhasil, pori-pori menjadi tersumbat yang akhirnya menimbulkan komedo dan bruntusan di pipi. Perlu diketahui, stres bisa dipicu oleh banyak hal, mulai dari pekerjaan, rutinitas, hingga kurang beristirahat. Karena itu, sebisa mungkin hindari stres ya, Moms.
4. Kulit kering
Banyak yang mengira, pipi bruntusan hanya dialami orang-orang yang punya kulit berminyak. Faktanya, orang yang memiliki kulit kering juga bisa mengalami kondisi ini.
Saat kulit kering dan dehidrasi, produksi minyak akan meningkat. Kelebihan minyak pada kulit bisa memicu munculnya jerawat-jerawat kecil di area pipi.Karena itu, penting untuk selalu menjaga kelembapan kulit Anda. Selain dengan rutin minum air, Moms bisa menggunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit.
5. Sering menyentuh wajah
Tanpa disadari kita sering menyentuh wajah dalam kondisi tangan kotor, misalnya saat menggaruk dan mengusap pipi. Akibatnya, bakteri dari tangan akan berpindah ke kulit wajah. Inilah yang bisa menjadi penyebab bruntusan di pipi.
6. Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi gula
Makanan manis kekinian memang sulit untuk dihindari. Namun, di balik rasanya yang enak, makanan manis bisa mengganggu kesehatan, termasuk kulit wajah.
Pasalnya, ketika gula darah naik, tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin (hormon pengatur gula darah). Peningkatan insulin menyebabkan bertambahnya produksi sebum. Kelebihan sebum inilah yang akan memicu timbulnya jerawat atau bruntusan di pipi.
Menghindari bruntusan di pipi
Dalam beberapa kasus, bruntusan di pipi perlu diatasi dengan obat dari dokter. Namun, Anda bisa menghindari munculnya bruntus di pipi dengan cara:
- Rutin membersihkan wajah
- Menggunakan pelembap
- Memilih skincare yang cocok dengan kulit
- Apabila menggunakan masker, ganti masker secara berkala dengan yang bersih
- Konsumsi makanan sehat
- Cukupi asupan cairan tubuh.
(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)