FAMILY & LIFESTYLE

Orang Dewasa Juga Bisa Tantrum, Ini Cara Mengatasinya



Kalau bicara soal tantrum, pasti banyak orang mengira kondisi ini hanya bisa terjadi pada anak-anak, khususnya balita. Namun, sesungguhnya tantrum juga bisa dialami orang dewasa, lho!

Mengutip Alodokter, tantrum adalah ledakan emosi yang muncul saat keinginan seseorang tak terpenuhi. Saat mengalami kondisi ini, seseorang biasanya akan memperlihatkan gejala seperti raut wajah yang terlihat lebih tegang, bicara dengan nada tinggi dan suara lebih keras, gelisah, frustrasi, marah, serta menggerakkan tangan dengan cepat.

Tantrum pada orang dewasa bisa memicu orang tersebut berbuat agresif, misalnya melakukan tindakan kekerasan atau merusak barang. Seperti halnya anak-anak, orang dewasa yang mengalami tantrum juga kesulitan untuk mengontrol emosinya.

Bedanya, tantrum pada anak biasanya terjadi karena Si Kecil bingung atau tidak bisa mengekspresikan emosinya. Sedangkan pada orang dewasa, tantrum biasanya terjadi saat muncul pergolakan emosi atau emosi negatif yang sulit untuk diatasi. Dalam beberapa kasus, tantrum pada orang dewasa berhubungan dengan kondisi kesehatan mental, termasuk adanya gangguan kepribadian.

Jenis-jenis tantrum

Ada 2 jenis tantrum pada orang dewasa, yakni:

1. Diam

Diam dalam arti orang dewasa yang mengalami tantrum seakan mengamuk, tapi dalam keheningan. Ia akan menolak berbicara, tapi selalu terlihat resah dan tidak tenang. Bukan tak mungkin orang dewasa yang mengalami tantrum dengan cara diam ini tak berhenti mondar-mandir, menghalangi jalan orang lain, atau bahkan menginjak kaki orang lain.

2. Mengomel

Sebaliknya, orang dewasa yang mengalami tantrum juga bisa menjadi sosok yang “berisik”. Dengan kata lain, ia akan mengomel, membentak, dan menghina orang lain. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami tantrum jenis ini akan melakukan tindakan fisik seperti melempar barang, membanting pintu, mengancam, hingga memukul orang lain.

Mengatasi tantrum pada orang dewasa

Untuk menghindari atau mencegah terjadinya tantrum berulang pada orang dewasa, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini.

1. Mencari pemicu

Untuk mencegah tantrum, Anda tentu saja perlu mengetahui apa yang menjadi sumber tantrum tersebut. Setelah berhasil mengidentifikasi sumbernya, maka Anda bisa mencari solusi untuk meredakan atau mencegahnya terjadi kembali.

2. Relaksasi

Tantrum terjadi karena Anda stres atau tidak tenang. Untuk itu, Anda perlu melakukan relaksasi, salah satunya dengan cara mengatur pernapasan dan membayangkan sesuatu yang membuat Anda senang.

Saat dorongan tantrum muncul, coba tarik napas yang dalam selama beberapa kali, lalu ucapkan kata-kata afirmasi yang menenangkan seperti “Semua akan baik-baik saja” atau “Ini akan segera berakhir”. Cara ini juga dapat dikombinasikan dengan membayangkan hal-hal yang membuat Anda senang.

3. Tenangkan pikiran

Ketika marah, seseorang cenderung berpikir berlebihan, tidak rasional, dan tak memikirkan konsekuensi atas tindakan atau perkataannya. Hal ini akan membuatnya mudah mengucapkan kata-kata kasar yang makin memperkeruh kondisi.

Jika muncul dorongan tantrum, Anda bisa mencoba beristirahat sejenak untuk menenangkan pikiran, salah satunya dengan melakukan teknik butterfly hug. Selain itu, pertimbangkan dampak buruk yang mungkin terjadi jika Anda meluapkan amarah dengan cara negatif.

Ketika pikiran Anda sudah cukup tenang, coba utarakan perasaan Anda, tapi utarakan dengan cara yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain.

4. Alihkan energi ke hal positif

Jika amarah sedang menguasai Anda, cobalah untuk mengalihkannya dengan melakukan hal positif, misalnya berolahraga, membaca, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Hal ini tentu saja akan lebih bermanfaat ketimbang marah-marah. Selain mencegah tantrum, berolahraga bisa membuat tubuh Anda menjadi lebih bugar, lho.

5. Tidak menyimpan dendam

Langkah yang satu ini memang tidak mudah, apalagi jika Anda merasa sangat tersakiti. Namun, memaafkan dan menerima dengan lapang dada yang menjadi pemicu tantrum adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasinya serta mencegahnya datang kembali.

6. Bercanda

Ketika Anda berada dalam situasi yang dapat memicu tantrum, Anda bisa membuat lelucon yang memicu tawa. Atau Anda juga bisa melihat pertunjukan komedi atau membaca hal-hal lucu di internet sehingga amarah Anda terlupakan.

7. Personal time

Meluangkan waktu untuk menyendiri atau menjaga jarak dengan orang lain selama beberapa waktu juga bisa menjadi cara mengatasi tantrum. Hal ini perlu dilakukan karena terkadang lingkungan atau orang-orang terdekatlah yang menjadi sumber tantrum. Saat meluangkan waktu sendiri, jangan lupa melakukan hal-hal yang membuat Anda senang.

8. Curhat

Saat ada pikiran yang mengganggu, Anda bisa bisa curhat kepada orang lain. Jika memang dirasa perlu, Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli, seperti psikolog. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)