Moms, tahukah Anda kalau bulan Oktober kemarin diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara? Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering menyerang wanita Indonesia. Penyakit ini bahkan menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia dan menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Salah satu perempuan penyintas kanker payudara, Samantha Barbara, berbagi kisah untuk merangkul para pejuang kanker payudara. Setelah berjuang mengalahkan kanker payudara, ibu dari aktris Chelsea Islan ini bertekad menjadi inspirasi bagi perempuan lain yang menghadapi tantangan serupa.
Pada 2013, ia bergabung menjadi bagian dari Lovepink Indonesia, organisasi nirlaba yang bertujuan meningkatkan kesadaran publik terhadap kanker payudara, termasuk menyosialisasikan deteksi dini serta pentingnya pendampingan dan dukungan emosional bagi pejuang kanker payudara.
Dalam melaksanakan misinya, Samantha dan Lovepink Indonesia aktif menggunakan Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk memberi edukasi dan membangun komunitas yang positif bagi mereka yang berjuang melawan kanker payudara.
“Sebagai penyintas kanker payudara, saya menyadari betul pentingnya dukungan orang-orang sekitar untuk bisa pulih. Saya tergerak untuk bergabung bersama teman-teman di Lovepink Indonesia agar bisa menyebarkan dukungan dan bantuan secara luas, karena saya tidak mau ada pejuang kanker payudara yang merasa sendirian dalam melawan penyakitnya,” ujar Samantha.
Menghubungkan dan memberdayakan pejuang kanker payudara lewat Instagram
Saat ini, 99% anggota Lovepink Indonesia adalah para penyintas, atau biasa disebut Pink Squad, sehingga komunitas ini benar-benar memahami kebutuhan para pejuang kanker payudara di setiap aktivitasnya.
Dalam melakukan kegiatannya, termasuk berbagi informasi dan edukasi ke masyarakat, Lovepink Indonesia menjadikan Instagram dan Facebook sebagai wadah. Pesan yang mereka sampaikan pun menyebar dengan lebih cepat dan lebih luas. Bahkan, banyak perempuan yang merasa lebih berani melakukan pemeriksaan dini setelah melihat konten-konten mereka di media sosial.
Salah satu aktivitas yang rutin dilakukan adalah “Pink Talk”, acara interaktif yang menjadi ruang yang aman bagi pejuang kanker payudara untuk berbagi cerita, saling mendukung, dan mendapatkan edukasi dari penyintas dan tenaga medis.
Komunitas ini juga aktif menyosialisasikan deteksi dini dengan cara SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Periksa Payudara Secara Klinis) serta membuka akses skrining yang luas melalui Gerakan 10.000 USG Payudara Gratis, dan “Pink Screening” (layanan skrining keliling). Lovepink Indonesia pun giat mengunjungi para pasien secara langsung lewat program “Pink Visit”. Lalu, setiap bulan Oktober yang diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara, komunitas ini juga hadir dengan gerakan nasional “Indonesia Goes Pink”.
“Facebook dan Instagram memudahkan kami berbagi cerita inspiratif dari penyintas dan informasi penting seputar SADARI dan SADANIS secara luas. Adanya fitur Stories, Feeds, dan Reels di Instagram menjadikan konten-konten kami lebih interaktif dan memudahkan masyarakat menerima edukasi tentang kanker payudara dengan lebih baik tanpa melihatnya sebagai topik yang tabu,” kata Samantha.
Selain itu, WhatsApp juga berperan besar membantu Lovepink Indonesia menjangkau lebih banyak pejuang dan penyintas kanker payudara. Melalui Grup WhatsApp, komunitas ini bisa menghubungkan pejuang dengan penyintas maupun sesama pejuang untuk mendapatkan dukungan dan informasi yang diperlukan secara mudah dan cepat.
Misi Berkelanjutan Lovepink Indonesia
Sejak dirintis pada 2012, Lovepink Indonesia berkomitmen untuk mendorong penurunan angka pasien kanker payudara stadium lanjut seraya meningkatkan jumlah penyintas yang tangguh dan peduli. Selama lebih dari 10 tahun, Lovepink Indonesia telah mendukung lebih dari 17.500 pejuang kanker payudara yang tersebar di berbagai kota.
Samantha pun melihat langsung bagaimana kehadiran Lovepink Indonesia memberi manfaat yang luar biasa bagi para pejuang. Karena itu, Samantha akan terus berupaya untuk menjangkau lebih banyak pejuang kanker payudara di luar sana, khususnya mereka yang sulit mendapatkan akses layanan kesehatan.
“Mimpi Lovepink Indonesia adalah setiap wanita di Indonesia sadar pentingnya deteksi dini kanker payudara dan memiliki akses ke dukungan yang mereka butuhkan, baik secara medis maupun emosional. Melihat kehadiran teknologi yang makin memudahkan komunikasi, kami akan berupaya mewujudkan mimpi kami dengan menghubungkan lebih banyak pejuang dan penyintas di Indonesia dan meningkatkan kesadaran publik akan kanker payudara,” tutup Samantha. (M&B/SW/Foto: Dok. Lovepink Indonesia)