Motorik kasar merupakan kemampuan untuk bergerak menggunakan otot-otot besar pada anggota gerak tubuh, seperti tangan dan kaki. Saat anak berusia 5-6 tahun, Moms perlu mengajaknya melakukan kegiatan untuk melatih motorik kasar Si Kecil. Pasalnya, melatih motorik kasar akan sangat berguna dan membantu anak dalam beraktivitas sehari-hari.
Perlu Moms ketahui, berbeda dengan motorik halus yang melibatkan gerak lembut seperti memegang benda, motorik kasar berkaitan dengan gerak besar, seperti duduk, berjalan, berlari, melompat, dan menendang.
Dilansir dari Alodokter, gerakan motorik kasar terbentuk dari hasil kerja sama dan koordinasi antara otak, saraf, tulang, dan otot-otot rangka pada tubuh. Hasil dari motorik kasar adalah gerakan yang seimbang antara tangan dan kaki, serta bagian inti tubuh, seperti dada, perut, leher, dan punggung.
Seiring dengan perkembangan kemampuan motorik kasar, anak bisa bergerak makin lincah. Aktif bergerak akan membuat tubuh Si Kecil tetap sehat. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat menguatkan tulang dan mencegah berbagai masalah kesehatan pada anak, seperti obesitas dan diabetes.
Kegiatan untuk melatih motorik kasar anak 5-6 tahun
Melatih motorik kasar bisa dilakukan secara bertahap sejak Si Kecil masih bayi. Namun, yang perlu Moms pahami, setiap anak butuh waktu yang berbeda untuk bisa mencapai kemampuan motorik kasar tertentu. Jadi, jangan langsung panik jika Si Kecil belum bisa melakukan sesuatu yang sudah bisa dilakukan anak lain.
Nah, untuk anak usia 5-6 tahun, Moms bisa melatih motorik kasarnya dengan melakukan beberapa kegiatan berikut ini.
1. Lari dan melompat.Anak bisa diajak bermain permainan seperti "kejar-kejaran" atau "lompat tali". Aktivitas ini memperkuat otot kaki dan meningkatkan kemampuan koordinasinya.
2. Bersepeda.Mengendarai sepeda tidak hanya menyenangkan, tapi juga baik untuk melatih keseimbangan dan koordinasi mata-tangan.
3. Menangkap dan melempar bola.Permainan seperti menangkap dan melempar bola bisa membantu meningkatkan refleks dan koordinasi motorik anak.
4. Memanjat.Aktivitas memanjat di tempat bermain atau wall climbing yang aman akan membantu menguatkan otot lengan dan kaki serta meningkatkan keberanian Si Kecil.
5. Bermain lompat batu.Permainan tradisional seperti lompat batu dapat melatih keseimbangan dan kekuatan otot kaki anak.
Melatih motorik kasar Si Kecil juga bisa dilakukan dalam bentuk permainan, seperti:
1. Permainan rintangan.Moms, bisa membuat rintangan sederhana di halaman atau taman yang memerlukan anak untuk melompat, merangkak, dan berlari buat menyelesaikannya.
2. Dance party.Ajak Si Kecil menari mengikuti musik. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga melatih kelincahan dan ritme Si Kecil.
3. Balapan sederhana.Lakukan balapan lari kecil-kecilan di halaman belakang untuk mengembangkan semangat kompetisi sehat dan ketangkasan.
4. Bermain petak umpet.Permainan petak umpet mendorong anak untuk bergerak cepat sekaligus berpikir strategis.
Manfaat melatih motorik kasar
Melibatkan anak dalam kegiatan motorik kasar punya banyak manfaat penting untuknya, seperti:
1. Meningkatkan kesehatan fisik anak. Aktivitas fisik yang teratur akan membantu menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan kekuatan otot Si Kecil.
2. Mendukung perkembangan sosial. Melalui permainan kelompok, anak akan belajar bekerja sama dan berinteraksi dengan temannya.
3. Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. Melatih motorik kasar bisa mengasah kemampuan anak dalam menjaga keseimbangan dan mengoordinasikan gerakan tubuh.
4. Meningkatkan kepercayaan diri. Keberhasilan dalam melakukan aktivitas motorik kasar akan meningkatkan keyakinan diri dan keberanian anak.
Baca juga: 5 Cara Mudah Melatih Motorik Halus Anak
Itulah beberapa kgiatan yang bisa dilakukan untuk melatih motorik kasar anak 5-6 tahun serta manfaatnya buat Si Kecil.Dengan melibatkan anak dalam kegiatan motorik kasar, Moms tidak hanya membantu mengembangkan kemampuan fisiknya, tapi juga mempersiapkan Si Kecil untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih percaya diri. Namun, pastikan proses belajar Si Kecil berjalan dengan aman dan nyaman, sehingga tumbuh kembangnya pun bisa optimal ya, Moms. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)