FAMILY & LIFESTYLE

5 Cara Memilih Host Live Tepat agar Penjualan Brand Fashion Melesat



Moms, apakah Anda punya usaha online? Berjualan online, terutama bagi pelaku usaha fashion, punya tantangannya tersendiri. Pasalnya, calon pembeli memiliki warna kulit, bentuk, dan tinggi badan yang berbeda-beda. Di sisi lain, mereka punya keterbatasan dalam mencoba produk fashion jika transaksi terjadi secara online.

“Penjual perlu melakukan visualisasi penggunaan produk fashion pada model dengan warna kulit, bentuk, dan tinggi badan yang beragam. Visualisasi—bisa dalam bentuk foto produk, video pendek, dan live streaming—dapat membantu meningkatkan transaksi para penjual online produk fashion,” jelas Communications Senior Lead Tokopedia and TikTok E-commerce, Antonia Adega.

Menurut data, pelaku usaha yang melakukan live streaming rata-rata mengalami kenaikan penjualan 7 kali lipat dibandingkan penjual yang tidak melakukannya. “Kami pun terus berupaya membantu lebih banyak pelaku usaha, termasuk yang bergerak di bidang fashion, memaksimalkan pemanfaatan fitur LIVE di TikTok untuk membangun brand, memperluas pasar, dan meningkatkan penjualan di ShopTokopedia,” tambah Antonia.

Keberhasilan sebuah live streaming sendiri sangat bergantung pada banyak hal, salah satunya host. Berikut ini 5 tips jitu memilih host live streaming khusus untuk para pelaku usaha fashion.

1. Pilih host yang informatif

Sebelum membeli produk fashion, seseorang cenderung mempertimbangkan kesesuaian dengan warna kulit, bentuk, dan tinggi badan. Karena itu, brand fashion perlu host informatif yang bisa mempermudah pertimbangan ini.

“Pilih host yang informatif. Host sebaiknya berulang kali menginformasikan warna kulit, bentuk, dan tinggi badannya, agar calon pembeli bisa memperkirakan dengan baik bagaimana jika produk fashion itu dipakai dirinya sendiri. Repetisi penting dilakukan karena tidak semua audiens mengikuti live streaming sejak awal. Host juga sebaiknya menjelaskan rasa bahan produk fashion tersebut ketika dipakai, cocok digunakan di occasion apa, dan menjawab hal lain yang ditanyakan audiens dengan jelas dan lugas,” jelas Antonia.

2. Jika host lebih dari satu, pilih yang tinggi dan bentuk badannya beda

Jika punya resource lebih, Moms bisa hadirkan 2-3 host dengan tinggi dan bentuk badan berbeda satu sama lain di setiap sesi live streaming. “Ini bisa memberikan gambaran lebih baik kepada lebih banyak calon pembeli yang juga memiliki tinggi dan bentuk tubuh beragam. Misalnya, brand fashion yang menjual celana panjang. Jika di dalam satu sesi live bisa menghadirkan host dengan tinggi sekitar 150 cm dan 160 cm, dan masing-masing menggunakan celana panjang yang sama, pembeli akan lebih mudah membayangkan—sesuai dengan tinggi badannya—seberapa panjang celana tersebut ketika dipakai olehnya. Sama halnya dengan menjual atasan, hadirkan host dengan bentuk atau berat badan yang berbeda-beda,” kata Antonia.

3. Hadirkan host dengan beragam warna kulit

Warna kulit juga bisa menjadi faktor penentu belanja produk fashion. Moms bisa menghadirkan 2-3 host dengan warna kulit berbeda. “Hadirkan host dengan warna kulit yang cenderung gelap, sawo matang, atau kuning langsat agar bisa mempermudah calon pembeli membayangkan produk fashion tersebut di warna kulitnya,” kata Antonia.

4. Pilih host yang interaktif

Memilih host yang interaktif bisa membangun kedekatan antara brand dengan audiens. Saat live streaming, host harus bisa menghadirkan interaksi yang dipersonalisasi, misalnya menyebutkan nama pembeli yang bertanya saat live streaming atau mengingat nama pembeli yang sudah menjadi langganan. Interaksi ini dapat menciptakan kedekatan antara host dan pembeli, bahkan meningkatkan loyalitas pembeli.

5. Rekrut host lebih banyak di peak season

Untuk mengakomodasi tingginya permintaan masyarakat akan produk fashion saat peak season, seperti saat Natal, Tahun Baru, dan Ramadan, brand fashion sebaiknya memaksimalkan strategi pemasaran, salah satunya dengan meningkatkan frekuensi live streaming dengan merekrut host lebih banyak.

Jika sudah menetapkan jadwal live streaming, Moms wajib konsisten hadir dan tepat waktu. Ini akan memudahkan penonton mengikuti jadwal live streaming dan meminimalisasi risiko kehilangan pembeli setia. Jadwal live streaming tidak harus setiap hari. Pelaku usaha bisa mulai dengan 3-5 kali per minggu sesuai kebutuhan. Hal terpenting adalah jangan mengurangi intensitas live streaming dari standar awal agar tidak kehilangan pembeli. Khusus di peak season, sebaiknya libatkan host lebih banyak untuk mengelola live streaming dengan intensitas yang lebih sering. (M&B/SW/Foto: Nateeme/Freepik)