Musim hujan sudah tiba, Moms. Tentunya kesehatan Anda dan keluarga harus lebih diperhatikan, ya. Pasalnya, penyakit rentan muncul saat musim hujan. Suhu yang lebih dingin, curah hujan yang meningkat, dan kelembapan yang lebih tinggi bisa menciptakan lingkungan yang ideal bagi berbagai kuman dan virus untuk berkembang biak, yang pada akhirnya bisa berpengaruh pada kesehatan kita.
Saat musim hujan, beberapa penyakit “langganan” pun sering muncul. Penyakit ini juga mudah menular dan menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan orang lanjut usia. Berikut ini beberapa penyakit yang sering muncul di musim hujan yang perlu Anda waspadai.
1. Flu dan pilek
Virus flu dan pilek sangat mudah menyebar di cuaca dingin dan lembap. Lingkungan yang dingin membuat sistem imun melemah, sehingga lebih rentan terhadap virus. Flu dan pilek sering dianggap sama. Namun, sebenarnya dua penyakit ini berbeda, baik dari segi penyebab maupun gejalanya.
Flu atau influenza disebabkan oleh virus influenza dan umumnya menimbulkan gejala yang lebih berat dibandingkan pilek. Gejala flu sering kali muncul tiba-tiba dan bisa mencakup demam tinggi, menggigil, nyeri otot, kelelahan yang ekstrem, serta sakit kepala yang signifikan.
Adapun pilek biasanya disebabkan oleh virus lain, seperti rhinovirus, dan punya gejala lebih ringan, seperti hidung tersumbat, bersin, batuk ringan, dan sakit tenggorokan. Pilek sering kali berkembang secara bertahap dan meskipun tidak menyenangkan, jarang mengakibatkan komplikasi serius seperti yang terjadi pada flu.
2. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA adalah infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh berbagai virus dan bakteri. Gejala umumnya mirip dengan influenza, tapi bisa juga menyebabkan sesak napas, batuk berdahak, bahkan pneumonia, jika tidak diobati dengan tepat. Musim hujan membuat kita lebih sering berada di dalam ruangan yang lembap dan kurang ventilasi, sehingga risiko penyebaran ISPA pun meningkat.
3. Leptospirosis
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, kasus leptospirosis meningkat hingga 20% selama musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang berasal dari air yang tercemar urine tikus. Banjir yang sering terjadi di musim hujan bisa meningkatkan risiko penyebaran leptospirosis. Gejala awal penyakit ini mirip dengan flu, tapi dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, seperti kerusakan hati, ginjal, dan otak, jika tidak diobati.
Pengobatan leptospirosis biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri Leptospira. Selain pengobatan medis, pemulihan bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup, konsumsi cairan yang cukup, dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas atau sebelum makan untuk mencegah penyebaran bakteri.
4. Diare
Penyakit lainnya yang sering muncul di musim hujan adalah diare. Kualitas air yang menurun selama musim hujan menjadi penyebab utama diare. Penyakit ini sering kali disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala diare ditandai dengan seringnya buang air besar dengan tinja berair. Kondisi ini sering kali disertai dengan sakit perut atau kram perut yang intens.
Pada beberapa kasus, diare juga bisa menyebabkan mual, muntah, serta kelelahan yang hebat. Kehilangan cairan yang cepat bisa mengakibatkan dehidrasi, yang ditandai dengan mulut kering, rasa haus berlebihan, dan produksi urine berkurang.
Baca juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Membantu Mengatasi Diare
5. Demam berdarah dengue (DBD)
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Selama musim hujan, genangan air yang terbentuk menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk jenis ini, sehingga risiko penyebarannya meningkat. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Namun, jika tidak segera ditangani, DBD dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih parah, bahkan mengancam nyawa.
6. Tifus
Bakteri Salmonella typhi merupakan penyebab tifus, akibat sanitasi yang buruk dan makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tifus sering kali dimulai dengan gejala demam yang meningkat secara bertahap, sakit kepala parah, dan rasa tidak enak badan. Penderita mungkin mengalami batuk kering, kehilangan nafsu makan, serta sakit perut. Selain itu, salah satu tanda khusus adalah munculnya ruam bintik-bintik merah muda pada kulit.
Jika tifus tidak segera ditangani, gejalanya bisa memburuk menjadi diare, delirium, dan kelelahan ekstrim. Lebih jauh lagi, jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti perdarahan usus atau infeksi pada organ vital.
Nah, itulah 6 penyakit yang sering muncul di musim hujan. Agar Moms dan keluarga terhindar dari berbagai penyakit di musim hujan tersebut, usahakan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi, minum air bersih, menghindari terkena udara dingin secara langsung, dan menggunakan lotion atau semprotan antinyamuk, terutama di sore hari. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)