Dalam rangka Peringatan Hari Ibu Nasional 2024, DR. Dewi Motik Pramono.M,Si. (Demono) melalui Galeri Demono menyerahkan beberapa dokumen koleksi pribadi kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Dokumentasi ini tersusun dari sejak awal Demono sebagai seniman, model, penulis, motivator dan pendidik, serta pegiat organisasi dan juga seorang perempuan pengusaha Indonesia. Seluruh dokumen berupa foto, tulisan, dan bentuk arsip lainnya masih tersimpan rapi secara pribadi oleh Demono.
Sejak Mei tahun 2024, sebagian arsip Demono telah dipamerkan oleh Galeri Demono sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan arsip pribadi, khususnya milik Demono, sekaligus
difungsikan sebagai pusat ingatan dan sumber informasi bagi masyarakat yang memerlukannya.
Pada kesempatan ini Dewi Motik menyerahkan dokumentasi perjalanan dirinya berupa koleksi foto pribadi, potongan kliping koran maupun majalah yang menceritakan perjalanan berkarier, baik sebagai seniman dan model, pendidik maupun perempuan pengusaha Indonesia, kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Arsip pribadi Demono yang diserahkan ke ANRI berupa kumpulan dokumentasi dengan 14 kategori yang menceritakan perjalanan kariernya, yang dimulai pada ajang pemilihan Abang
None Djakarta tahun 1968, sebagai Top Model tahun 1974, sebagai pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia tahun 1976, Puteri Ayu tahun 1981-1984, Ketua Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) periode 2009-2014, pendiri sekolah TK dan SD Ar Rahman Motik tahun 1985, pendiri dan pengelola Lembaga Pendidikan Keterampilan dan Kewirausahaan (LPKK) Demono tahun 1989, sebagai pelukis dan pendidik tahun 1992-2000, sebagai penulis sembilan buku termasuk buku 75 Inspirasi Dewi Motik Pramono, serta kategori Demono bersama tokoh negara, tokoh global, dan Presiden RI.
Penyerahan dokumentasi pribadi Demono ke ANRI berlangsung pada Senin, 23 Desember 2024, di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Diharapkan ANRI sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab terhadap kearsipan dapat menyimpan dan melestarikan dokumentasi tersebut dan informasi bernilai yang ada pada dokumentasi tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat dan bagi generasi mendatang.
Kegiatan ini juga sekaligus memberikan literasi kepada masyarakat bahwa ANRI terbuka bagi masyarakat umum, baik dalam menyerahkan dokumentasi penting maupun mendapatkan salinan arsip yang diperlukan.
Pada kesempatan ini, Demono berkolaborasi dengan Hartono Sumarsono, memperkenalkan batik Nitiswastra dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional pada 22 Desember 2024 serta juga sebagai dukungan kepada para ibu dan perempuan Indonesia untuk dapat mengenal lebih dekat budaya Indonesia, khususnya kain batik. Karena itu, Dewi Motik, Galeri Demono, dan Hartono Sumarsono membawa dan memperkenalkan batik Nitiswastra secara langsung kepada semua undangan yang hadir saat itu.
Batik Nitiswastra hadir sebagai upaya nyata untuk melestarikan motif-motif batik antik yang makin lama makin sulit ditemukan lagi. Nitiswastra menghidupkan kembali motif-motif tersebut dalam setiap produk kain yang dihasilkan. Motif-motif ini diambil dari kain batik antik yang diproduksi pada tahun 1900-1930-an. Kesempatan untuk dapat memakai secara langsung dalam busana yang dikenakan diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta yang lebih kepada batik Indonesia. (M&B/SW/Foto: Dok. M&B, Demono)