FAMILY & LIFESTYLE

Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa



Setelah merebak di Cina dan menjadi perhatian dunia Internasional, sekarang virus HMPV sudah masuk ke Indonesia. Moms mungkin masih panik dengan isu serangan virus dari Cina, karena masih teringat kelamnya serangan COVID-19. Berita baiknya: HMPV tidak berbahaya seperti COVID-19 kok, Moms. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, bahkan berpesan agar masyarakat tidak panik karena infeksi virus HMPV ini mirip flu biasa saja.

Apa itu HMPV?

HMPV adalah singkatan dari Human Metapneumovirus, suatu virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan dalam kasus berat bisa menyebabkan komplikasi, seperti bronkitis dan pneumonia. HMPV sendiri adalah bagian dari kelompok virus Pneumoviridae, kelompok yang sama dengan virus RSV (respiratory syncytial virus).

HMPV bukan virus baru. Para peneliti dari Belanda sudah menemukannya lebih dari 20 tahun lalu. Walau begitu, WebMD menyebutkan ada penelitian yang membuktikan bahwa HMPV telah menjadi penyebab infeksi pernapasan di dunia selama lebih dari 50 tahun. “Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujar Menkes.

Apakah HMPV berbahaya?

Menurut Kementerian Kesehatan RI, virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (termasuk yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung).

Penelitian menunjukkan kebanyakan orang sudah pernah terinfeksi HMPV setidaknya satu kali sebelum berusia 5 tahun. Infeksi virus ini bisa terjadi berulang. Pada anak, infeksi HMPV bisa terjadi dengan prevalensi 1 dari 10 infeksi pernapasan. Semua orang bisa terserang HMPV, tapi kelompok berikut ini lebih berisiko.

  • Bayi baru lahir
  • Anak di bawah usia 5 tahun
  • Orang lanjut usia di atas 65 tahun
  • Orang dengan asma yang menggunakan steroid
  • Orang dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Orang dengan sistem imun lemah seperti kanker dan HIV
  • Orang dengan organ transplantasi.

Apa saja gejala HMPV?

Sesuai yang disebutkan Menkes Budi Gunadi, gejala HMPV umumnya ringan dan mirip flu biasa, seperti: batuk, pilek, hidung tersumbat, demam, sakit tenggorokan, mual, muntah, dan diare.

Gejala-gejala ini umumnya hilang dalam 2-5 hari, tapi bisa lebih serius pada beberapa kasus, seperti sesak napas, peradangan asma, pneumonia, bronkitis, dan kelelahan. Orang dewasa dengan masalah kesehatan atau yang terkait dengan melemahnya sistem imun juga bisa mengalami gejala infeksi telinga tengah. Jika gejala-gejala di atas muncul lebih dari 2 minggu atau lebih parah, segera konsultasikan dengan dokter ya, Moms.

Penularan HMPV

Walau tidak berbahaya, HMPV tetap bisa menular dengan beberapa cara di bawah ini.

  • Memegang permukaan yang terkontaminasi virus
  • Memegang mulut, hidung, atau mata setelah memegang permukaan yang terkontaminasi
  • Kontak dengan droplet dari orang yang terinfeksi, seperti lewat bersin, buang liur, atau batuk
  • Kontak erat seperti lewat jabat tangan atau sentuhan.

Tidak perlu panik!

Mengenai pemberitaan tentang meningkatnya kasus HMPV di Cina, Menkes menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh pemerintah Cina dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, peningkatan kasus flu biasa di negara empat musim seperti Cina sering terjadi saat musim dingin.

“Saya sudah lihat datanya, yang naik di Cina itu virusnya bukan HMPV tapi melainkan tipe H1N1 atau virus flu biasa. HMPV itu ranking nomor tiga di Cina dari sisi prevalensi, jadi itu tidak benar,” kata Menkes.

Cara mencegah infeksi HMPV

Agar selalu terlindung dari infeksi HMPV, Menkes menyarankan Moms dan keluarga untuk melakukan serangkaian langkah pencegahan, yaitu:

  • Menjaga pola hidup sehat
  • Cukup istirahat
  • Rutin mencuci tangan
  • Memakai masker saat tidak enak badan
  • Berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala
  • Mengikuti protokol 3M.

Yang penting juga, tetap tenang dan waspada ya, Moms. Stay healthy! (M&B/TW/Foto: Freepik)